Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 13 Januari 2009

Dari hati,,,





“Tidaklah seorang Hamba mendapatkan manisnya iman, kecuali harus terdapat tiga aspek didalam hatinya, yaitu: Hendaklah Allah dan Rasul-Nya yang ia cintai dibandingkan dengan yang lainnya; Hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah dan Hendaklah ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan ia sebagaimana ia benci untuk ditempatkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari-Muslim)

“Ya Rabbi…, istiqomahkanlah kami di jalan-Mu. Jangan sampai kami tergelincir ataupun terkena debu-debu yang dapat mengotori perjuangan kami di jalan-Mu, yang jika saja Engkau tak tampakkan kesalahan-kesalahan itu pada kami sekarang, niscaya kami tak menyadari kesalahan itu selamanya. Ampunilah kami ya Allah…… Tolonglah kami membersihkannya hingga dapat bercahaya kembali cermin hati kami. “


Teringat kisah Fatimah ra dan Ali bin Abi Thalib yang sangat pandai menjaga hati mereka..... Selepas Rasulullah menikahkan mereka, terkuaklah satu pernyataan yang tertulis dalam sirah bahwa ada satu ikhwan yang selama ini Fatimah kagumi dan ikhwan itu adalah Ali bin Abi Thalib. Ternyata rasa yang tersembunyi begitu rapi itu juga dirasakan oleh Ali bin abi Thalib, tentang seorang akhwat yang ia kagumi yang kemudian Allah takdirkan menjadi istrinya. Luar biasa, bahkan syaitan tak dapat mengetahui hal itu. Padahal tidak sulit andai Fatimah mau, ia dapat dengan mudah menceritakan perasaannya pada ayahnya yang sangat menyayanginya. Namun karena afifahnya (kesucian dirinya), sepenuh jiwa ia berjihad menahan perasaannya. Demikian pula Ali, andai Ali mau, dia bisa saja menyampaikan perasaannya pada Fatimah atau menyatakan niat baiknya pada Rasulullah.Namun dia berjihad menjaga rasa itu, kerendah hatiannya membuatnya merasa tak pantas mendampingi seorang wanita ahli surga yang juga putri tercinta Rasulnya. Hingga akhirnya Allah swt, Rasulullah, dan da’wah islam yang menyatukan mereka berdua. Hingga terkuaklah rasa saling kagum itu selepas ijab Kabul. Luar biasa. Andai mereka tidak berjodoh, mungkin kisah ini takkan pernah tertulis dalam sirah. Mereka membawanya dalam sekeping hati yang dalam, yang menjadi rahasia antara mereka dan Rabbnya. Bahwa pernah ada satu kagum yang tak tersampaikan….
Subhanallah.....
Bantu hamba menjaga hati ini seperti mereka ya Rabb..........

Seiring lantunan nasyid lawas.....Mengemis Kasih miliknya the Zikr, kini ku buka lembaran baru hati ini...........

Tuhan dulu pernah aku menagih simpati
Kepada manusia yang alpa jua buta
Lalu terseretlah aku dilorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi parah
Semalam sudah sampai kepenghujungnya
Kisah seribu duka ku harap sudah berlalu
Tak ingin lagi kuulangi kembali
Gerak dosa yang mengiris hati
Tuhan dosaku menggunung tinggi
Tapi rahmat-Mu melangit luas
Harga selautan syukurku
Hanyalah setitis nikmat-Mu di bumi
Tuhan walau taubat sering kumungkir
Namun pengampunan-Mu tak pernah bertepi
Bila selangkah kurapat pada-Mu
Seribu langkah Kau rapat padak
***

Minggu, 04 Januari 2009

Why???

Allah jua penentu segalanya...
namun aku masih disini,

mencari..
Masih tak pasti...
hidup ini indah jika semuanya karena Allah
cahaya jingga kan menjadi nyata,,,
ku menujuMu Ya Rabb
Pimpinlah aku...
Amiin