Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 23 Desember 2009

KISAH KU DI CPNSD…..KEYAKINAN YANG TAK BERUJUNG.... ^_^

Pengumuman itu akhirnya mampu juga membuatku tak mampu menahan bendungan air bening dari sudut2 mata....Alhamdulilllah kali ini namanya nyelip lagi, nyelip tidak tercetak…hehe…
Oh no….NO.., tentu saja air itu jatuh bukan dengan alasan itu… Kuyakinkan air mata ini terlalu mahal untuk sekedar dikeluarkan untuk masalah PNS –duniawi sekali bukan-..
Air mata ini jatuh karena tak tahan melihat harapan kedua orangtuaku kali ini kandas lagi. Kulihat betapa inginnya mereka aku mendapatkan jabatan itu, aah padahal hanya sekedar mengharapkan status sosial..??..


Apa iya aku gak punya kapasitas untuk jadi PNS..??..soalnya dah 3x ikut tes –BPOM, DEPTAN, CPNSD- namanya belum tercetak juga.. Nasib...nasib...hehe...Hmm...kuyakin aku mampu, tapi dengan catatan aku MAU....Nanti ketika memang harus ikut tes lagi, agaknya yang harus keperbaiki adalah NIAT dan KESUNGGUHAN deh.... Memang sesuatu yang tidak dijalankan sepenuh hati hasilnya juga tidak akan mendapatkan HATI yang penuh... (*hehe...ngeles wae’:p )... ‘Allah mengikuti prasangka hambanya’, hari ini ku buktikan itu.....


Dari awal PNS bukanlah tujuan hidupku, begitu jauh mimpi ini kubawa tidak hanya sekedar untuk mendapatkan status sosial itu...Beribu kasus ‘kotornya’ sistem perekrutan sudah mampu membuatku hanya meninggalkan setitik harap disana. Segenggam harapan membangun peradaban itulah cita-citaku..Mungkin PNS adalah salah satu jalan, tapi masih ada 1000 jalan lain yang lebih baik...
Kuingin membahagiakan mereka –orangtuaku- dengan cara yang lain, dengan cara yang lebih baik, dan ku yakin aku bisa...Ku kan buktikan pada mereka dan dunia bahwa ‘jalan lain’ itu justru jauh lebih indah dan barokah.... *ceritanya lagi semangat ini* ^_^


Kegagalan hari ini merupakan tanda ada yang lebih baik yang akan Allah berikan..Tugas kita hanya berusaha dan berdoa, selanjutnya skenario Allah lah yang berjalan.....Hayolah semangat, LIFE MUST GO ON...Masih ada seribu jalan menuju Roma (*walaupun gk pernah punya cita2 pergi ke Roma* ^_^)...


Kotabumi, 22 Desember 2009 / 5 Muharram 1431 H
7;49 di ruang peradaban....

MOTHER YOU'RE MY BEST MOTIVATOR....


M=Motivator,,     

O=Onlyone,,

 T=TenderLove,, 

H=Heartiest,, 

E=Exceptional,, 

R=Responsibilities..... 

 

Selamat hari ibu...Say Love for your MOTHER .........

                                               
Kasihnya Ibu...
Tulus sejati seperti Rasul
Taatnya pada Ilahi
Ikhlas, tulus, kekal, abadi...
Kasih yang tak dpt ditukar ganti

Sedari kecil, hingga dewasa
Ibu menjaga, membelai penuh manja
Tabah, tanpa merasa lelah
Karena kewajiban dan amanah

Kini... engkau telah dewasa
Hati Ibu mesti di jaga
Jangan jadi anak durhaka
Kasihnya Ibu membawa ke Syurga

Jikalau Ibu telah tiada
Kirimkan do'a janganlah kita lupa
Hanya itu saja caranya
Untuk membalas jasa Ibunda
-NASYID-

Kamis, 17 Desember 2009

BELAJAR DARI DUA PENGUSAHA BERSAHAJA..

Sekitar empat bulan terakhir saya diberi kesempatan untuk banyak berinteraksi dengan beberapa pengusaha. Bermula dari keikutsertaan saya dalam Universal Enterprise, kemudian banyak mengenal banyak karakter dan pola pikir beberapa tentor disana. Sejak awal, yang ada di benak saya para pengusaha itu adalah orang2 hebat, orang2 sukses –dlm parameter duniawi-, orang2 yang berani mengambil resiko dan pekerja keras, bermobil mewah, mempunyai rumah besar dan luas, dan anak2 dengan pendidikan terjamin... Kondisi yang sangat ideal bukan??. Dan kebanyakan memang seperti itu adanya yang kita lihat. Banyak sekali ilmu yang bisa kudapatkan disana, dari bagaimana mereka memulai usaha, mengalami kegagalan hingga merasakan kesuksesan seperti sekarang. Kagum melihat mereka, semangatnya itu luar biasa..Proses ’cuci otak’ nampaknya berhasil diterapkan pada diriku...hehe...

Suatu ketika saya diberi kesempatan untuk silaturahim ke rumah salah seorang Bapak –kita sebut saja namanya Bapak X-. Beliau adalah seorang pengusaha di Lampung, bergerak di bidang kuliner, dan mempunyai omset perbulan diatas 50 juta, apalagi jika menjelang perayaan hari-hari besar omset bisa mencapai 100 juta ke atas karena pemesanan pada produk yang ia jual pasti akan meningkat tajam. Sepanjang perjalanan yang ada di benakku adalah rumah besar yang akan kami kunjungi, mungkin dengan beberapa kendaraan yang sedang parkir di halaman, karena jika dilihat dari omset penjualan bukan hal yang mustahil Bapak ini memiliki kapasitas kekayaan seperti ini. Dengan bermodal alamat rumah yang dikirim via sms kami mencoba menemukan rumah sang Bapak. Hingga berhentilah kami di depan gang sempit sesuai dengan alamat yang ditunjukkan sang Bapak melalui sms itu.. Hmmm, awalnya tampak ragu masuk ke gang sempit itu, tapi nampaknya ini memang alamat yang benar..Menyusuri beberapa rumah, seraya memperhatikan nomor-nomor rumah di sepanjang gang itu, hingga kami menemukan nomor rumah yang kami cari.. Teman ku sempat bertanya sebelum kami menghampiri rumah itu ’Bener kan ini rumahnya??’, tanyanya ragu......Ku lihat kembali layar hp ku, ’bener kok, sesuai dengan yang ada di sms’. Kemudian kami mengetuk pintu hingga ada seorang ibu membukakannya, ’Assalamualaikum, maaf bu, Benar ini rumahnya Bapak X??, Bapaknya ada??’ tanya saya. ‘Iya bener, ini mb Evi yang dari Unila itu ya??, Tapi Bapak lagi keluar, tadi titip pesan kalau mbak datang disuruh masuk saja dan langsung ke ruang produksi’ jawabnya..Aku tersenyum.. Alhamdulillah berarti kita gak salah rumah... ;0

Kami melangkah masuk ke dalam rumah itu, melewati ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan, tak ada satupun barang mewah disana..Sederhana...bahkan bisa kubilang sederhana sekali. Yang terlihat adalah tumpukkan kardus dan barang-barang yang berkenaan dengan usaha sang Bapak. Hingga kami masuk ke sebuah ruangan yang disebut ‘ruang produksi’ oleh sang Ibu.. Ruangan yang tidak seberapa besar, tapi tahukah berapa orang disana ??, Ada sekitar 12 orang ibu2 yang sedang bekerja... Sambil menunggu sang Bapak datang kami terkesima melihat kegiatan disana, ternyata dari ruang sekecil ini’peradaban’ itu bisa bermula, berhasil menghidupi beberapa karyawan dan menyerap pengangguran. Dari info yang kami dapat disana kurang lebih ada 25 orang karyawan, dan jika pesanan sedang banyak karyawan bisa mencapai 35-40 orang dengan gaji Rp300-550rb/bulan. Lagi-lagi tak ada barang mewah disana, dan rumahnya pun tidak lebih dari rumah seorang PNS yang berpenghasilan Rp.2 juta / bulannya... ^_^


Kesempatan kedua berselang sekitar dua bulan dari kunjungan pertama, kali ini silturahim ke rumah seorang pengusaha Agribisnis, tapi juga punya seabrek kegiatan lainnya..Kali ini kita sebut saja Bapak Y...Beliau pemilik sekaligus terapis klinik akupuntur, malam hari beliau kerja di sebuah apotik ternama di B.Lampung. Dan memiliki sebuah usaha Agribisnis di rumahnya. Oh ya, beliau juga seorang HRD di sebuah perusahaan import rempah2 di dekat rumahnya...-gak kebayang kan gmna cara bagi waktunya??. Kali ini kami mengunjungi rumahnya dengan ikut serta dalam mobilnya, -jadi gak perlu cari2 lagi-. Dari performa, dan mobilnya bisa terlihat kesejahteraan secara materi yang dimilikinya. Beliau sangat ramah dan tak sungkan berbagi ilmu apa saja tentang usahanya. Disepanjang perjalanan beberapa kali ia mengangkat telepon, menerima pesanan dari produk agribisnisnya.. Kita yang di dalam mobil hanya bisa saling tatap, Subhanallah...gak kebayang deh berapa omzet yang ia dapat dalam sekali pemesanan.. Inspiring...Luar Biasa...Tak ayal sepanjang perjalanan yang ada di benakku saat itu adalah kami pasti akan mengunjungi sebuah rumah besar, yah seperti rumah para pejabat dan pengusaha layaknya... Setibanya di rumahnya, ternyata kali ini perkiraan saya salah lagi... Rumahnya cukup sederhana, kecil, dan biasa saja...Lagi-lagi tak ada barang mewah disana...Hanya saja pada bagian belakang rumahnya ada beberapa ruangan dan halaman luas yang ia jadikan tempat usahanya. Dan disinilah hartanya tersimpan, bukan dalam bentuk barang tapi dalam bentuk investasi jangka panjang.... Great Ispiring....

Tulisan ini bertujuan agar kita bisa mengambil hikmah dari pengalaman dan kondisi hidup mereka. Betapa banyak orang-orang yang ‘berlagak’ kaya,membusungkan dada dan mengangkat kepala padahal tidak memiliki apa-apa, atau bahkan harta yang mereka dapatkan hasil dari penipuan –korupsi dkk-. Dua orang pengusaha diatas adalah salah dua dari beribu pengusaha sukses yang unik..Kenapa saya bilang unik??, karena dari beberapa pengusaha yang sempat saya kenal mereka memiliki kepribadian yang sangat bersahaja. Ada beberapa kata yang sempat terlontar dari mereka kepada kami dan itu masih saya ingat hingga saat ini ‘Semua ini hanya pinjaman, dan pinjaman itu pasti akan dikembalikan.. Saya sudah merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang ada pada saya saat ini..Saya sudah merasa puas makan dengan ‘HASIL TANGAN’ saya sendiri. Dan jika Ia mau mengambilnya suatu saat maka saya tidak akan terlalu kaget karenanya...Bukankah saya masih memiliki tangan??’

Semoga saya dan kita semua bisa mencontoh mereka, menggunakan tangan sendiri untuk meraih mimpi....dan mengajak tangan-tangan baru untuk bersama meraih mimpi...
Bukan dibawah tangan orang lain, juga tidak untuk berada diatas tangan orang lain.
Tapi tangan ini, untuk menggenggam erat tangan yang lain...... ^_^

Kotabumi,18 Desember 2009 / 1 Muharram 1431 H
11 ; 14 WIB

Optimisme Tahun Baru Hijriyah 1431 H

Dengan pergantian waktu setahun, menunjukkan bahwa umur kita bertambah
satu tahun, tetapi kesempatan hidup kita di dunia telah berkurang pula
satu tahun, yang berarti semakin jauh kita dari kelahiran dan semakin
dekat kita kepada kematian.

Secara historis, hijrah adalah peristiwa keberangkatan nabi besar Muhammad
s.a.w.
dan para sahabatnya dari kota Makkah menuju kota Yathrib, yang
kemudian disebut al-Madinah al-Munawwarah.
Dalam konteks sekarang ini, pemaknaan hijrah tentu bukan selalu harus
identik dengan meninggalkan kampung halaman seperti yang dilakukan oleh
Rasulullah s.a.w. dan kaum muhajirin,.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, ada seorang yang mendatangi Rasulullah
dan berkata: wahai Rasulullah,saya baru saja mengunjungi kaum yang
berpendapat bahwa hijrah telah telah berakhir,

Rasulullah bersabda:”Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya, sehingga terhentinya
taubat, dan taubat itu tidak ada hentinya sehingga matahari terbit dari
sebelah barat
”.

Mari kita jadikan peralihan tahun sebagai momen untuk melihat kembali
catatan yang mewarnai perjalanan hidup masa lalu, dengan melakukan
renungan atas apa yang telah kita perbuat. Kita gunakan kesempatan ini
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup di dunia dan akhirat
kelak, dengan bercermin kepada nilai-nilai dan semangat hijrah dalam
kehidupan beragama dan bermasyarakat, karena sesungguhnya Allah menjadikan
pergantian siang dan malam untuk dijadikan pelajaran dan mengungkapkan
rasa syukur, sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Furqan:62:

Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang
yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur
. ”

Rabu, 09 Desember 2009

ANTARA TITIK DAN KOMA



Terlewat jarak, sejauh waktu yang jatuh..
Melepas sejuta kenangan serapuh gaduh
Ranting pun gemertak patah ketika mengingat itu..
Mengguncang separuh jiwa yang kosong karena ngilu..
ketika jejak langkah menyatukan separuh jiwa itu,
lalu membumikan yang tak pernah dimengerti....
Sebuah masa lalu yang tak ingin kuulangi lagi......

Selasa, 01 Desember 2009

EDISI MILAD KOE...^_^





REALITA MERUPAKAN EPISODE HIDUP YANG HARUS KUJALANI DAN JADIKANLAH HIDUP LEBIH BERMAKNA DI USIA YANG BARU INI...

Pagi ini ku kembali terjaga. Kembali menghirup segarnya udara kehidupan. Dia masih memberikan kesempatan untuk kembali berjumpa dengan orang-orang yang ku cintai dan segala hal yang selalu membuat degupan jantung kerinduan ini berdetak begitu kencangnya.

Dengan Rahmat~Nya, Dia masih memberi kesempatan. Kesempatan untuk melihat sejenak ke belakang. Untuk melihat hal apa saja yang dirasa kurang dan senantiasa perlu untuk terus dibenahi.

Mungkin kemarin mata ini tak terjaga. Tidak pula lidah, pikiran dan juga hati. Banyak gerak yang ternyata masih jauh dari nilai yang berarti. Meski begitu, kini Dia masih menganugerahkan hari baru untuk kembali.

Banyak sudah yang dilalui...
Bahagia.. sedih.. menangis.. tertawa.. prestasi.. tumbang.. bangkit.. jatuh cinta.. patah hati..

Sebuah proses mencari arti hidup...

Sampai detik ini...

Begitu cepat masa berlalu, umpama air tenang lalu meniti tirai-tirai dedaun yang sedang mekar menghias taman… semoga Allah merahmati diriku, panjangkan umurku, murahkan rezekiku, dan matikan aku dalam nikmat Islam dan Iman, Amiin…
Hari ini, tanggal 02, bulan 12, tahun 09.
Sebuah ucapan untuk….... diriku sendiri (hihi..)
dan juga semua orang yang memiliki tanggal dan bulan lahir sama...

Awan berarak ceria tiada titisan hujan,
Pohon melambai tanda sokongan,
Kususuri perjalanan bertemankan senyuman,
Di hari lahirmu sahabatku,
Dedaun berguguran,
Membuktikan kedewasaan,
Walau tanpa madah dan hadiah,
Namun cukup untukmu sekadar ucapan…
Usiamu ibarat mutiara,
Tiada berganti lagi,
Hiaskan iman bersulam taqwa,
Agar sempat menuju haruman syurgawi,
Selamat Hari Lahir,
Iringan doa kuhulur,
Bersyukur kepada-Nya,
Atas nikmat usia.

(Dendang sebuah nasyid, tapi lupa siapa yang poenya ni lagu...klw gak salah sih HIJJAZ..He...)


Saat ini mungkin hari-hari terbaik bagiku untuk melihat jalan ke depan. Jalan yang entah seperti apa telah Engkau lukiskan untukku. Aku tak punya kata-kata tentang apa yang terjadi pada hidupku kelak. Tapi aku punya tangan-tangan yang terus mengais rizkiMu dan aku punya mimpi yang akan terus aku wujudkan.

Mungkin masih ada jalan untukku terbentang terang. Dan aku harap masih ada orang-orang baik yang mau memberiku uluran semangat yang kelak akan ku gunakan demi bekalku nanti..

Semoga setiap bingkai kata dan binar mataku senantiasa menghadirkan harap pada ketenangan. Dan semoga tangkai-tangkai iman di pematang jiwaku, selalu hadir bersemi dan kelak menuaikan ketaqwaan. Dan semoga diri terbimbing untuk semakin berbakti pada orangtuaku tercinta dan mengharum menyebarkan wangi persaudaraan pada orang-orang yang kucintai. Padamu Allah senantiasa ku berharap

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar menumbuhkan rasa cinta kepada-Mu dalam dadaku, kecintaan terhadap orang yang mencintai-Mu, dan kecintaan terhadap amal yang mendekatkan aku kepada cinta-Mu. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Rasulullah SAW, keluarga, dan para sahabat serta umatnya yang tetap istiqomah hingga akhir nanti.

Ya Allah ya Tuhanku, puji dan syukur aku sampaikan kehadirat-Mu, atas segala nikmat dan rahmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Nikmat dan rahmat yang begitu banyak sehingga aku tidak bisa menghitung berapa jumlah dan harganya nikmat-Mu itu..
Ya Allah, jadikanlah umurku yang masih bersisa ini untuk bernilai disisiMu. Janganlah dibiarkan aku menyiakan umur ku ini..dan sudilah kiranya untuk meletakkan namaku ini dalam senarai penghuni syurgaMu...aminn.

“Ya Allah, jadikanlah kebaikan itu pada penghujung umurku. Ya Allah jadikanlah kesudahan amalku itu adalah ridho-Mu. Ya Allah jadikanlah saat yang terbaik bagiku adalah ketika aku menemui-Mu.”(HR. Thabrani)

“Hasibu anfusakum kobla antuhasabu” (Hisablah dirimu sebelum dirimu di hisab) {Umar bin Khatab}

Kotabumi, 2 Desember 2009 / 13 Dzulhijjah 1430 H

Mencoba memaknai arti dari ’HARI LAHIR’

Pertama, hari lahir berarti beban tanggung jawab yang semakin besar, tidak seperti anak-anak lagi yang selalu bergantung pada orang tua, yang remaja mulai memikirkan masa depan mereka, dan yang sudah dewasa mulai mempersiapkan diri pada kehidupan mandiri. (Aku masuk yg mana ya..he..). Yang jelas bertambahnya usia berarti beban tanggung jawab yang semakin besar, tidak boleh lagi bermanja-manja ria dengan segala aktivitas kesenangan tetapi sudah mulai belajar bertanggung jawab dengan semua amanah yang diberikan, baik itu amanah dari orang tua, maupun dari masyarakat.

Kedua, kematian yang semakin dekat. Usia kita yang bertambah bukan berarati kita telah bertambah usia hidup di dunia, tetapi justru semakin umur yang diberikan Alloh itu semakin berkurang. Tidak tahu kapan Dia akan memanggil hamba-Nya, yang perlu kita siapkan adalah kebermaknaan diri kita dalam kehidupan ini.

Ketiga, hari lahir adalah hari perjuangan penciptaan manusia. “…Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya…” (QS Al-Hajj (22): 5).
Hari kelahiran itu juga merupakan hari perjuangan seorang ibu yang dengan cintanya berjuang untuk kelahiran anaknya, kemudian sebuah perjuangan seorang ayah yang berdo’a untuk istri dan anaknya. Sebuah perjalanan proses penciptaan manusia. I love you...my Mom n My Dad... .Ya Allah berikan hamba kesempatan untuk senantiasa berbakti dan membahagiakan mereka…

Yang keempat, memahami tugas di bumi ini sebagai khalifah dan untuk beribadah kepada Alloh SWT. Semestinya semua perbuatan merupakan sebuah energi dan manifestasi kebaikan untuk semesta alam dan seisinya. Bukan pembawa keburukan yang merugikan. Wahai diri pahamilah kembali di ulang hari lahir itu manfaat apa saja yang telah kau berikan untuk semesta alam dan seisinya.

Robbi…
Betapa, sudah selayaknya kami menjawab kasih sayang~Mu dengan perbuatan terpuji..
Masa lalu adalah sejarah
Masa depan adalah misteri
dan hari ini adalah kanvas hadiah yang indah dari~Nya
* * *
Lukis kanvas hadiah itu dengan gambar dan warna terindah yang engkau punya dan semampu yang engkau bisa lakukan sambil bermohon petunjuk dari~Nya *

DALAM SISA WAKTU….

365 hari di usia ini akan segera berlalu dan berganti dengan 365 hari di usia yang baru. Waktu terus berlalu. Dan begitu banyak pula hal-hal yang telah terukir disepanjang hari-hari yang berlalu itu. Tidak semua hari-hari itu dilalui dengan senyum, tawa dan canda, melainkan juga terisi dengan berbagai peristiwa memilukan, mengharukan atau bahkan mengetuk nurani yang akhirnya membangunkan dan menyadarkan diri.
Teringat kisah seorang sholeh bernama Ibnu Simmah yang telah berusia 60 tahun. Ia begitu terkejut menghitung hari-hari yang telah ia lewati sepanjang hidupnya, yang ternyata telah ia lewati lebih dari 21.500 hari. Ia pun berteriak dan berkata, “Saya harus bertemu Allah dengan 21.000 dosa? Bagaimana jika saya melakukan 1000 dosa setiap hari?
Hari-hari yang akan dilalui kini adalah sarana perjuangan. Sarana untuk meletakkan segala sesuatu sesuai tempatnya serta jalan yang akan dilewati dengan iringan suka dan duka. Tak ayal akan didapati bahwa harapan terkadang tidak berkesesuaian dengan kenyataan dan ujian pasti akan menghadang.
Semoga setiap anugerah hari yang diberikan oleh-Nya, semakin membuat diri tersadar dan bersabar, bahwa diri ini adalah kecil dan senantiasa membutuhkan pertolongan dari-Nya. Semoga setiap waktu yang diberikan-Nya, semakin menumbuhkan kesadaran dan kekuatan untuk senantiasa memperbaiki diri dari hari ke hari...
Ya Allah,
Dalam sisa-sisa usia kami
Bantulah kami untuk menuju kepada-Mu
Dengan sebaik-baik jalan yang kami tempuh
Yang teriring bersama taubat dan kesungguhan
Dalam perbaikan dzikir, syukur dan segala amal…

Kotabumi, 1 Desember 2009 / 12 Dzulhijjah 1430 H
03;18 pm

Senin, 30 November 2009

INILAH DUNIA....

Kau telah lepas dari pangkuan ibumu dan genggaman erat ayahmu
Kini kau berada di dunia nyata dimana semua menantang kemandirianmu
Selamat datang di DUNIA NYATA, DUNIA SEBENARNYA....
Tidak cocok bagi orang2 yang manja dan tidak pantas untuk orang2 yang malas

Benturan yang kau kan temui sangat keras,
Jika kau tak mampu bertahan maka kau akan hancur perlahan
Terpaan anginnya begitu kencang, jika kau tak kokoh maka kau kan segera roboh
Persaingan hidup begitu dasyat, tak ayal kan kau temui beberapa kanibal berwajah malaikat

Biarkan mereka menggunakan topengnya, tapi kau jangan ikuti mereka
Biarkan wajahmu tetap telanjang dengan kepolosan, kejujuran dan kedermawanan
Buat dirimu berbeda, meski mereka memaksa...
Dan yakinkan dirimu bahwa kau kan menuai apa yang tak bs mereka tuai..

Teruslah berjalan dengan bekal keimanan yang ada
Meski tertatih atau terkadang berkurang drastis, tapi jangan sekali-kali kau tinggalkan ia
Karena jika ia tak kau bawa, maka musnahlah segala cita
Dan kau kan menjelma SAMA seperti mereka..

Janganlah kau mengorbankan CITRAMU
Karena takkan ada gunanya bagimu..

Sumber inspirasi ; perekrutan CPNS ;p

Kotabumi, 18 November 2009
11;33 pm

Selasa, 10 November 2009

BROWNIES PERTAMAKU…..

Mungkin tidak ada yang special dari sebuah Brownies, selain rasa coklat dan kelembutannya...Tapi brownies kali ini terasa spesial, mau tau kenapa?? karena prosesnya spesial...hehe..
Lalu dimana spesialnya??....-ya sabar dunk-

Pertama, ini kue pertama dengan resep dapet ’nemu’ gak sengaja
(*kagak usah dicerita’in ya coz ceritanya panjaaaang...he *)

Kedua, terasa spesial karena ini kue pertama yang prosesnya ASLI.. Maksudnya??..Yaa..asli buatanku sendiri, dari searching bahan2nya, buat adonannya, masaknya, nyuci piring n alat2nya sampe pemotretannya sendiri loh..he...Tapi makannya??, nah kalau yg ini gak sendiri dunk, kan harus berbagi –lagian kagak mampu lah kalau di sikat sendiri- . Intinya ini kue pertama dimana aku jadi peran utama(*biasanya cuma jadi peran pembantu*) :D

Ketiga, ini kue pertama yang paling cepet abisnya...alias laris manis..hahay....mantabbb lah...

Keempat, rasanya maniez, lembut, ok bangetz (*kayak yg buat hehe..*)....padahal kue pertama loh, tp alhamdulillah bs sukses...hebat...hebat...

Kelima, kue ini menunjukkan kalau ternyata aku juga bisa buat kue (*gak penting banget :p*)....

Keenam, Hmmmm....apalagi ya??..oya...kue ini juga pertanda bahwa aku bisa melanjutkan ke ‘tahap’ berikutnya...maksudnya??..heuheuheu...terlalu privasi ;)

Siiplah, so hayuu terus belajar...... ^_^

Kotabumi, 11 November 2009
09.50 am



Minggu, 08 November 2009

Kisahku 7 hari yang Lalu ( diary seorang Hamba? )


Ini adalah sebuah rentetan hari2 yang dilalui seorang hamba,,,hari2 yang penuh dengan kelalaian,,

apakah seperti ini potret hari2 kita ???..

Hari per-1,

tahajudku tetinggal

Dan aku begitu sibuk akan duniaku
Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil
Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib
Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara
tv selesai.....

Hari ke-2,
tahajudku tertinggal lagi

Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama,

Hari ke-3,
aku lalai lagi akan tahujudku Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn. Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya

Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan terbata-bata
Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan
lancarnya aku menceritakan

Hari ke-4,
kembali aku lalai lagi akan tahajudku Sorenya aku datang ke Selatan Jakarta dengan niat mengaji Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan lebih luas tentang agamaku, Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disamping kiri & kananku Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa..

Hari ke-5,
kembali aku lupa akan tahajudku Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at kelamaan bacaannya. Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan betapa nikmat,serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam..

Hari ke-6,
aku semakin lupa akan tahajudku, Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh..

Hari ke-7,
bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya & ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud.. !!!

kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya? Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan Dia bisa hinggap kapanpun dia mau

¼ abad lebih aku lalai....
Dari hari ke hari,
bulan dan tahun Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah


Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah Walaupun imanku belum seujung kuku hitam'''
Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas Saat aku melipat sajadahku.....
Amin....


Pesan sponsor :ada sebuah nasihat yg mungkin bisa kita renungkan,,,," CukupLah KEMATIAN menjadi Pelajaran ",,,,,

Selasa, 03 November 2009

UPIN DAN IPIN


Film yang mampu mengobati kerinduan para penggemar kartun dan tayangan khusus anak-anak yang bermanfaat. Ditengah hilangnya ’karakter’ anak-anak pada sebagian program yang ’katanya’ dikhusukan untuk anak-anak –pesertanya anak-anak--. Tentunya banyak orang tak ayal berdecak miris ketika melihat tayanga anak-anak disebagian besar program TV di Indonesia. Program anak-anak tapi kehilangan idenditas masa2 yang menyenangkan itu. Kadang kasian melihat artis anak-anak itu, mereka dipaksa untuk menjadi lebih dewasa dari umur mereka sendiri, tidak bisa menikmati masa anak-anak mereka seperti anak-anak di Desa...Ah aku bersyukur karena ku masih sempat mencoba permainan loncat tali, kelereng, taplak, congklak dan mainan anak2 desa di masa kecilku...Sungguh membahagiakan bukan.

Back to pembahasan Upin dan Ipin...Pertama kali kenal lewat flasdisk seorang teman.. (copas-tp dah izin kok..he)..Beberapa episode tentang puasa. Kesan pertama nonton film ini salut dah ama yang buat, film ini mampu menampilkan karakter anak-anak yang tidak dibuat-buat..Polos, lugu dan memang itulah dunia anak-anak..Dua anak sholeh yang tidak memiliki orang tua lagi, diasuh oleh kakak dan neneknya –k’Ros dan Opa-. Dengan sikap dan bahasa anak-anak. I very very like it....;0

Banyak hikmah dan pelajaran yang diambil dari film ini, tidak terkesan menggurui, tapi melalui sikap dan pelajaran yang diperankan oleh kedua bocah animasi dalam film ini. Karakter anak yang sholeh, patuh namun tetap dengan karakter kenakalan yang menjadi ciri khas kanak-kanak mampu ditampilkan secara alami

Tak ayal beberapa minggu film ini menjadi pembahasan dan tontonan kalau lagi pada ngumpul di sekret dan teman2 di kampus. Ternyata semua pada suka jg loh...Sangking senengnya sampe ada yang nyeletuk ’Klw punya anak nanti, pengen sesoleh Upin dan Ipin’, dan yang lain serempak menjawa ’betul...betul...betul...’... hahaha... ;D

Kotabumi, 1 Oktober 2009
8;44 pm



Jumat, 30 Oktober 2009

JEPANG


Banyak orang tertarik dengan negara Jepang dan ingin pergi ke Jepang, termasuk diriku..hehe...Tapi kenapa ya? Semua pasti punya alasan yang berbeda.. Kecanggihan teknologi dan kemajuan ekonomi yang menjadikan Jepang sebagai salah satu negara terkaya di dunia namun tetap mempertahankan merubah indahnya tradisi yang melekat di kebudayaannya..Salah satunya di bangunan-bangunan tradisional ala Jepang. Selain itu Jepang juga memiliki rempah2 yang terbatas tapi mampu mengolahnya dan berkreasi menjadi makanan yang beraneka ragam.Coba deh liat, di berbagai negara pasti ada yang namanya restoran masakan Jepang, punya Trade mark sendiri..keren ya..
Tapi sebelum ke Jepang, harus tahu dulu ttg jepang dunk...Oleh karena itu beberapa hari yang lalu coba browsing tentang Jepang, n coba di bagi disini...Yuuk mari kita kenalan sedikit ttg Jepang... tapi baru sebatas rumah, makanan, dan pakaian :

RUMAH
Rumah tradisional Jepang dibuat dari kayu dan ditunjang tiang-tiang kayu. Namun dewasa ini rumah Jepang biasanya mempunyai kamar-kamar bergaya Barat dengan lantai kayu dan kerap dibangun dengan tiang-tiang baja. Lagi pula, makin banyak keluarga di kawasan perkotaan tinggal di gedung-gedung apartemen baja beton yang besar.

Ada dua perbedaan besar dengan rumah Barat, yakni orang tidak mengenakan sepatu di dalam rumah dan setidaknya ada satu ruang yang cenderung dirancang dalam gaya Jepang, berlantaikan tatami. Orang melepaskan sepatu begitu memasuki rumah agar lantai rumah tetap bersih. Genkan, jalan masuk, merupakan tempat untuk melepaskan sepatu, meletakkannya, dan mengenakannya kembali. Setelah melepaskan sepatu, orang Jepang mengenakan sandal rumah.
Tatami adalah sejenis tikar tebal yang dibuat dari jerami, sudah dipakai di rumah Jepang sejak sekitar 600 tahun yang lalu. Sehelai tatami biasanya berukuran 1,91 x 0,95 meter. Ukuran ruang/kamar biasanya didasarkan pada jumlah tatami. Lantai tatami terasa sejuk pada musim panas dan hangat pada musim dingin, dan tetap lebih segar daripada karpet selama bulan-bulan lembab di Jepang.

MAKANAN
Istilah untuk makan dalam bahasa Jepang adalah gohan. Kata ini sebenarnya menunjukkan nasi, tapi karena nasi merupakan makanan pokok bagi orang Jepang, maka gohan sudah diartikan sebagai nasi dengan lauk pauknya. Makan tradisional Jepang terdiri dari semangkuk nasi putih, dengan lauk utama (ikan atau daging), lauk pelengkap (biasanya sayuran), sup (biasanya sup miso), dan acar sayur. Nasi Jepang lengket (seperti ketan), sehingga cocok untuk dimakan dengan sumpit.
Sushi, tempura, sukiyaki, dan jenis-jenis makanan Jepang yang terkenal di dunia, tentu saja juga populer di Jepang.
Di kota-kota besar, khususnya, terdapat banyak restoran cepat-saji yang menyediakan burger dan fried chicken, yang populer terutama di kalangan muda dan anak-anak.
Sebelum makan, orang Jepang mengucapkan “itadakimasu“, ungkapan sopan yang berarti “Saya terima makanan ini.” Hal ini merupakan pernyataan terima kasih kepada siapa pun yang telah terlibat dalam menyiapkan makanan tersebut. Setelah makan, orang Jepang menyatakan terima kasih lagi dengan menyebutkan “gochisosama deshita“, yang secara harfiah berarti “Terima kasih atas hidangan mewah yang lezat dan berlimpah.”

PAKAIAN
Pakaian tradisional Jepang adalah kimono. Pada umumnya kimono dibuat dari sutera, berlengan besar yang menjulai dari bahu hingga ke tumit. Obi adalah ikat pinggang lebar kimono. Dewasa ini kimono biasanya hanya dikenakan pada kesempatan-kesempatan khusus saja, seperti Tahun Baru, festival Shichi-Go-San, upacara pernikahan, dan upacara wisuda.

Dibandingkan dengan pakaian Barat, kimono cenderung membatasi gerak dan diperlukan lebih banyak waktu untuk mengenakannya dengan baik. Sedangkan pada musim panas, anak-anak dan orang dewasa muda mengenakan jenis kimono ringan informal yang dikenal sebagai yukata di festival, pesta kembang-api, serta berbagai kesempatan khusus lainnya. Namun dalam kehidupan sehari-hari, orang muda cenderung lebih suka mengenakan pakaian yang memudahkannya bergerak, seperti kaos, celana jeans, kaos polo, dan sweat suits.


BERAWAL DARI FACEBOOK BARUKU…


Judul diatas kayak lagunya Gigi ya??..tapi kisah kali ini berbeda dengan kisah yang ada dalam lagu ini. Ini kisahku dengan sebuah jejaring sosial yang aku ikuti..Sebuah fenomena facebook. Berawal dari rasa penasaran dengan sesuatu yang bernama ”Facebook” yang kerap santer mampir di telinga baik dari koran, majalah atau teman..Akhirnya kucoba buka www.facebook.com, trus sign up dan jadilah account fesbuk itu..

Melihat tampilan awal gak mudeng ini apaan n gunanya untuk apa. Lambat laun akhirnya ku tahu caranya n gunanya untuk apa. Diawal masih sepi teman, karena aku termasuk sabbiqunal awwalun (para pendahulu_maaf diplesetin kta2ny...hehe..) di dunia maya ini. Lalu muncullah orang-orang menjadi teman baik yang sudah kenal, baru kenal, atau tidak kenal sama sekali sebelumnya. Komentar dan mengomentari yah itulah yang terjadi di dunia facebook. Bertemu dengan temen2 SMP, SMA dan kuliah di situs jejaring social ini...aah senangnya, kesempatan untuk mengenang memori masa lalu, merajut kembali silaturahim yang telah lama terputus.

Diawal kumengamati beberapa teman yang asyiknya berdiskusi, ngobrol, etc begitu senangnya. Terkadang obrolan dan kata2 mereka tak jarang membuatku tersenyum bahkan kadang tertawa. Lalu kumulai perlahan masuk dalam diskusi dan obrolan2 panjang mereka, mulai menulis status dan dikomentari atau sebaliknya. Awalnya semua berjalan seperti biasa, keberadaanku di situs ini mampu menghibur dan menemani kesepian yang aku rasakan..Akupun mulai terlena dengan kegiatan yang satu ini, tak ayal mungkin telah banyak waktu yang telah kuhabiskan.

Beberapa teguran ’datang’ baik yang disampaikan langsung ataupun tidak langsung. Tentang sebuah kecairan dalam kata-kata yang mungkin ada dalam status dan koment2 ku. Kusadar hati ini terlalu lunak, sehingga mudah sekali tergores apalagi oleh kata-kata. Kuakui mungkin sudah berlebihan ’ke’eksisan’ ku di dunia yang satu ini, tapi andai mereka tahu kesepian dan kesendirianku sungguh bisa terobati disini 
Beberapa orang yang ’kusegani’ tak ayal mereka kulihat ngobrol dengan begitu bebasnya, bercanda dan hal-hal yang tak kutemui pada mereka di dunia nyata. Wah hebat sekali dunia yang satu ini...Ku pun mulai mencairkan diri, bercanda, berdiskusi dari hal serius, penting, ataupun yang tidak penting sama sekali. Sepertinya kubisa menjadi diriku sendiri di dunia ini...Tak lama beberapa ’teguran’ pun muncul kembali tentang ’kecairan’ku di dunia ini..Aah, sempat ku berfikir ’kenapa aku ??’ toh mereka yang menegurkupun terkadang melakukan ini...

Lambat laun ku tahu, itu adalah bentuk perhatian mereka kepadaku...ternyata banyak juga yang perhatian kepadaku...hehehe..Mereka ingin aku baik dan ingin tetap menjagaku..Karena istiqomah itu sulit, benar sekali, butuh orang2 disamping kanan dan kiri untuk terus mengingatkan. Dan aku beruntung memiliki mereka -walaupun ada orang2 yang tidak kukenal, tp ternyata mereka kenal diriku loh, wew baru sadar ternyata diriku ini terkenal juga...hehehe ;D –tetep narzis made on-

Yah ternyata ’kita’ memang diperhatikan..baik dari orang-orang luar maupun dari orang2 dalam.. Kusadar karena kita memang berbeda. Kita tidak bisa bebas seperti mereka karena kita memang berbeda. Kita harus menjaga iffah -kehormatan- yang ada pada diri kita dari kata2 yang keluar lewat tulisan kita.

Ya Rabb...ampuni segala sikap berlebihanku selama ini...

Oleh karena itu, mulai hari ini aku harus berpisah dengan akun facebookku..Entahlah akupun tak tahu apakah aku sanggup berpisah dengan teman2ku di dunia yang satu ini, sempat berfikir alangkah sepinya hari-hariku nanti tanpa obrolan, candaan, dan diskusi yang menghiasi di dunia facebook ini...Tapi lelah hati ini tak sanggup lagi aku rasakan, telah begitu banyak fitnah yang hadir dari akun ini..Dan kusadar itu bersumber dari diriku sndiri. Saatnya instropeksi dan evaluasi. Maka bismillah kuambil langkah untuk beberapa lama tidak kembali berinteraksi dengan akun ini –tapi dengan catatan bukan dengan situs ini loh...hehe..teutep..-
Mulai hari ini takkan ada status atau koment yang berasal dari akun facebook dengan nama ’Evi Desiana’, sampai batas waktu yang belum ditentukan..Selamat tinggal akun facebookkku, semoga kita bisa bertemu kembali dalam kondisi yang lebih baik...Semoga yang tersisa dari mu tuk teman2 ku adalah kebaikan...InsyaAllah kita akan bertemu kembali atau mungkin tidak sama sekali. ??...Tak taulah, kita liat aja nanti... ^_^

Kotabumi, 1 November 2009
5;08 am

SEPOTONG EPISODE


Sebuah kisah masa lalu hadir dibenakku
Saat kubuka file, folder bertuliskan ”Heaven Project” dalam Laptop kecilku..
Menyibak kembali lembaran masa yang indah bersama para sahabat seperjuangan beberapa waktu silam...

Beberapa pamflet kegiatan, file surat-menyurat hingga rundown kegiatan..aah, sungguh semua membuatu rindu..
Tahukah kau kumasih simpan dengan rapi semua itu...agar bisa sewaktu-waktu ku buka saat kerinduan itu menyapa...agar bisa ku buka ketika ’kelemahan’ dan ’kemunduran’ itu menyapa, sehingga aku bisa kuat kembali dan menahan sekuat tenaga langkah yang mulai surut kebelakang sewaktu-waktu nanti..

Kutelusuri beberapa folder foto2 kegiatan,
Ada aku dan para sahabatku...Foto2 kegiatan kita..
Memaksaku tersenyum, membawaku ke masa itu, membuatku lupa bahwa ku telah berada di masa ini sekarang...

Sepotong episode masa lalu aku
Episode sejarah yg membuatku kini bisa merasakan bahagia dalam dien Mu..
Merubah arahan langkah dihidupku..

Setiap sudut itu menyimpan kisah
Kadang ku rindu cerita yang tak pernah hilang...
Kenangan..Bersama kita mencari cahayaNya...

Sekarang tibalah masa dimana kita telah bertebaran di muka bumi, terpisah jarak mungkin juga waktu...
Doakan langkah kita tak berpisah untuk selamanya...
Kekalkan selalu janji awal kita bersatu, bahagia berjuang sampai kita bertemu kembali di Syurganya..

Kotabumi, 30 Okt 2009
4:25 pm
(*sambil mendengarkan lagunya Edcoustic^^*)

My Second Test


My second test di CPNS Deptan, bersaing dengan ratusan atau mungkin ribuan orang yang mempunyai harapan yang sama..Tanggal 24 Oktober 2009 bertempat di Gedung Polinela Bandar Lampung berpuluh-puluh orang (*or ratusan mungkin*) mengikuti tes ini…Wuiih, rame euiy, lebih rame dari di BPOM..dan kebanyakan kenal lagi..dari orang yang dah lama tak bersua hingga orang yang bersua hampir tiap minggu…hehe….Lumayan seru lah pokoknya..

Tapi jalannya tes yang sangat disayangkan, pengelolaanya menurutku agak kurang profesional..Ruang ujian sempit, tempat duduk sangat rapat2, kursi tidak diberi nomor (*jd peserta bs duduk dmn sja*)..Bedalah suasananya dengan tes pertamaku beberapa bulan yang lalu..Ternyata ketidaknyamanan ini bukan hanya aku yang merasakan, tapi hampir semua orang yang ada disana, bahkan ada teman yang komentar “Wah, klw tesnya begini mencurigakan….peluang kecil neh..!!”, dan yang lain mengiyakan..Hmm..bs jadi sih….(*Loh, kok malah jd ikut2an suudzon…gk boleh…gk boleh…!! Tetap utamakan husnudzon.* :-)
Yah serahkan semuanya aja sama Allah, yag penting kita sudah berusaha menjalankan prosesnya dengan benar..Klw urusan ”maen dalem” mah, wah itu urusan mereka dengan Allah...Yang penting Allah ridho dengan apa yang sudah kita lakukan, hasilnya biarkanlah Ia yang menentukan (*wah, bijak sekali diriku...hehe*). Chayoo lah pokoknya, kita tinggal tunggu hasilnya, yang aku sendiripun kurang tahu kpn pastinya pengumuman kelulusannya (*ha..parah..!!*)..

Ya Rabb, mudahkan jika memang ini jalanku…amiin..

My Thirth Test ???...Wah yang ini mah belum, baru hari ini ada pengumuman CPNSD Lampung...semua pada heboh nampaknya..temen2 pada sms, yang dari Liwa sampe telpon menanyakan kebenarannya coz dia kehabisan koran di lopernya, trus ada juga tetangga yang pinjem koran...haha..heboh sangad, jadi luchu.....Ortu juga semangat sangad, yah maklumlah aku dilahirkan dari keluarga mayoritas PNS, tapi anak2nya blm ada yng jadi PNS..kata papa sih pengen ada anaknya yang meneruskan mengabdi kepada bangsa...  (*Pdhl kan mengabdi kpd bangsa bkn cm bs di PNS yo...he..*)
Klw blh jujur mah aku sendiri masih fifty-fifty untuk benar2 memantapkan diri jadi PNS..Apalagi melihat proses perekrutan yang “menyedihkan”. Jadi semakin merenung, mungkin inilah dampak Indonesia jadi gak maju2 ya..Pengen banget jadi pengusaha, tapi nampaknya jalan menuju kesana pun masih sangat sulit dijalani..Tapi tak ada salahnya mencoba mengetuk semua pintu rizki..

Apapun itu Ya Rabb, mudahkan jika memang ini jalanku....Tunjuki dan berilah jalan dimana aku bisa mengoptimalkan anugerah potensi yang telah Engkau anugerahkan pada diriku, sehingga ia bisa menjadi amalan tersendiri bagiku..untuk kebaikan di dunia dan akhiratku..Amiiin Ya Rabbal alamin..

Kotabumi, 30 Okt 2009
4:43 pm

My First Test

Pagi hari tepatnya tanggal 28 September ku dapat info pembukaan CPNS BPOM, tepat ketika pada malam harinya ku bermunajat padaNya untuk ditunjukkan jalan apa yang harus kulakukan untuk menaklukkan ‘Diam’ku selama ini… lgi2 Allah membuktikan kekuasaanNya kepadaku…Kucoba membaca persyaratannya dengan seksama…


Kemudian kuteringat beberapa bulan yang lalu, disebuah ruangan dingin ber-AC namun tetap membuatku berkeringat...Ya ruangan Ujian Skripsi..he..Di detik2 terakhir, dosenku bertanya ; “abis ini mau ngapa’in vi??”, dosenku yang lain spontan menjawab “nikah kayaknya”…haha…semua yang ada di ruangan tertawa..pdhl yang diruangan cm 4 orang loh, 3 dosen pengujiku dan aku sendiri..Aku cuma tersenyum..”blm lah bu, mengabdi pada ortu dulu…he…Setelah ini ingin mencari kerja dulu”…”Bagus…bagus. Klw kerja pengenny dmn??”, tanya dosenku lagi..”Pengen banget kerja di BPPOM bu…” :-)

Bismillah…. Ya Rabb, mudahkan jika memang ini jalanku…amiin..

Tanggal 10 Oktober 2009, GOR Saburai menjadi saksi bisu berpuluh-puluh orang yang mencoba mengadu nasib disini. Wah, this is my first test loh..baru kali ini merasakan persaingan begini dengan banyak orang..Katanya sih gak jauh beda rasanya dengan tes SPMB, tapi ku kan gak tau rasanya ikut SPMB wong wkt masuk Unila lewat PKAB..he..
Kulangkahkan kaki masuk ruangan GOR yang besar ini dan langsung menuju tempat duduk yang sudah ditempel nomor ujianku..Disana bertemu dengan teman2 satu jurusan..rame euiy,dari angkatan tua hingga yang baru wisuda.. jd ajang reunian kebetulan jarang ketemu..he..

My First test....kukeluarkan pensil, papan, penghapus dan perlengkapan ujian yang telah kusiapkan dari semalam...Soal ujian dibagikan....Bismillah...kumulai kerjakan soal..
Ujian terbagi menjadi 2 sesi ; Sesi I jam 08.00-10.00 Tes Skolastik, TPU, kuantittif, etc.. Sesi II jam 10.30-12.30 Tes Kemampuan Bidang..

Selesai jam 12.30.....taukah apa yang kurasakan??...Hhhuf...Cuma bisa menghembuskan nafas panjang..!!! he...susah euiy, apalagi kalau inget peluang 11 orang dari seluruh Indonesia..Ow..ow...ow...tapi kuinget pesan mama waktu ku berangkat ujian ”Klw Allah mengizinkan, tidak ada yang tidak mungkin”....Yups bener banget, ya wiss...Tawakkal Allallahu...Ya Rabb, kuserahkan semuanya kepadaMu...SEMANGAT...!!! ^^
Pulang tes, lapeer sangad.....rasanya tenaga bener2 terkuras...akibatnya habislah tu semangkok bakso dan semangkok sop buah segar...Hmmm...yummmy..hehe. :-D

Tanggal 26 Oktober 2009, pengumuman terkait nama2 yang lulus ujian tertulis BPOM...Emmm, dari semalam tidak ada pertanda apa2 (*tdk seperti biasa rasanya klw bakal ada sesuatu yg spesial)..Wah, agak-gaknya....&$@@##*&%$@...
Kembali pasang speedy untuk koneksi ke BPOM...Kuklik perlahan daftar nama2 yang lulus tes tertulis untuk wilayah ujian Bandar Lampung..Ada 44 orang yag lulus tapi tak ada satupun dari nama itu yang ku kenal....Haha...Selamat..selamat...Alhamdulillah tes kali ini ”LEWAT’...!!! ^_^

Tak bisa dipungkiri dalam hati kecil ada rasa sedih n kecewa juga...Tapi tetap harus disyukuri, toh InsyAllah sudah berusaha dan Allahlah penentu segalanya. Ku yakin klw rizki takkan kemana....Toh ini juga baru tes pertama, masih ada 1000 kesempatan di depan, ya kan..ya kan..?? he...Alhamdulillah masih bisa merasakan kegagalan, sehingga nanti ketika waktunya merasakan kesuksesan pasti akan terasa lebih nikmat..Ganbatte Kudasai...Hamasah...hamasah...!!!

My First Test........Oh, Ternyata dikau bukan yang pertama dan terakhir...!!! ^_^

Kotabumi, 30 Okt 2009
3:30 pm

MENIKAH (PART II)


Berawal dari diskusi panjang dengan seorang teman di sepanjang perjalanan tentang ’MASA DEPAN’ jadi membuat ku menemukan sebuah inspirasi untuk melanjutkan tulisan sebelumnya tentang MENIKAH...Jujur sebelumnya ku tak tertarik memasuki bahasan di ‘dunia’ ini, karena kurasa blm waktunya n masih terlalu dini membahas masalah ini (Huhuhu…inget umur gak sih dah brp skrg???? Hehe…). hanya berawal dari pertanyanku sendiri kepada seorang teman, “Kapan merried??”. Pertanyaan sederhana, mungkin ku juga sekedar iseng bertanya, tapi ini merupakan awal dari pembahasan panjang dalam diri dan mampu membuat ku berfikir dalam....Hmmm....

Mau tau jawaban apa dari temanku itu....Singkat, beliau jawab ”Belum SIAP”. Jawaban standar, aku hanya mengangguk dan tersenyum, kemudian tidak tertarik kembali dengan pembahasan itu..(Toh, aku jg nanyanya basa-basi doang kok, akhir2 ini aku jg sering ditanya begitu tp gak mau ambil pusing...he..).
Walaupun ingin tapi tak kulanjutkan dengan pertanyaan ”WHY??”..bukankah menikah sepertinya kata2 yang indah. Memulai hidup berdua dengan seseorang yang (akan) kita cintai sepenuh hati. Membingkai ibadah dalam sebuah rumah tangga...Indah bukan???, Kurasa siapapun segera membayangkan kebahagiaan ketika mendengar dan berfikir tentang pernikahan dan rumah tangga.

The Conclusion dari pemikiran panjangku : The key word of married is ”keSIAPan” & “Menikah itu gak gampang..!!!” (Me_made on ^^)

Yupz...mengutip tulisan sebelumnya, ”Menikah bukan sekedar ‘penjagaan hati’ tapi lebih dari itu, juga bukan sekedar keinginan atau dorongan hati, atau juga bukan karena ‘keterpaksaan’ umur”. Pernikahan adalah sebuah fase dalam kehidupan manusia. Pernikahan bukanlah terminal akhir, bahkan menjadi awal dari sebuah proses perubahan dimana separuh agama akan dipertaruhkan dalam ikatan itu...

Lalu apa sajakah kesiapan itu???...Kesiapan Mental, Kesiapan Fisik, dan Kesiapan Harta merupakn tiga hal yang tidak bisa dipungkiri.. Ketiganya penting, namun ’Kesiapan Mental’ yang sering kali menjadi tantangan untuk melaju ke masa ini. Ya iyalah lagi-lagi menikah itu tidak gampang,..Menikah merupakan keputusan besar yang akan mengubah hidup seseorang. Bagi seorang wanita, maka kita harus rela membuka ruang intervensi yang mengganggu kemerdekaan kita selama ini. Tiba-tiba ada seseorang yang punya hak menanyakan kemana kita pergi, bukan hanya bertanya tapi menyuruh atau melarang. Tiba-tiba saja ada seseorang yang berhak tahu segala sesuatu tentang diri kita, luar dan dalam, dari emosi hingga perasaan...Lagi-lagi bertanya ”Sudah siap untuk itu semua??”

Oh ya, aku belum menceritakan tentang diskusi panjang sepanjang perjalanan dengan temanku diatas..Awalnya beliau bertanya ”sudah siap menikah??”..ow..ow..ow...pertanyaan aneh.. (*tp sdh mulai terbiasa mendengarnya. :p ). Ku jawab saja dengan senyum dan jawaban standar andalan ”BELUM SIAP” (he... :p). Sejak awal ku kenal teman ku yang satu ini memang agak sedikit berfikir dewasa makanya dipanggil ’Mbak”..Hmm...kutangkap sebuah pancingan, sepertinya ia memang sedang ingin membahas masalah ini...”Hayuuuk ah, siapa takut...!!!” (Eh, tapi yg ini dalam hati aja ngomongnya...hehe). ”Kenapa blm siap??”, tanyanya lagi....”Hmmmmm blm siap aja..he...” (Bingung jawabnya euiyy, asli..!!). ”Lagian sang pangeran berkuda dengan seikat bunga lagi dalam perjalanan jadi blm nyampe..he..”, jawab ku ringan...(**yuhuuu...akhirnya kutemukan jawabannya..ha :D**)..”Haha...Laah diajakin ngomong serius malah bercanda mulu” komentarnya,....Laaah aku kan jg serius yo...hehe...^^.

Kemudian mengalir begitu saja ia bercerita, aku serius mendengarkan dengan seksama (**sekarang serius beneran..!!**). Hal yang paling menarik dan belum pernah ku ketahui sebelumnya adalah bahwa ternyata ia punya pengalaman ”Melamar dan Dilamar....!!!”. Wah..wah..wah...keren kan...!!!. :D. Tapi sayangnya semuanya belum mampu mengantarkannya ke jenjang pernikahan. Menarik...sangat menarik sekali kisah hidupnya...sungguh-sungguh menarik.. Pengen tahu kisahnya???...Sabar...sabar...hehe...

Dilamar atau biasa kita sebut dgn dikhitbah, yupz kisah indah yang berakhir tragis bagi dirinya..Ada seorang ikhwan (hmmm itong *alias ikhwan sepotong* aah..he), pernah melamar beliau melalui adiknya (*yg jg tmn qt ternyata*), kemudian lamaran itu ia sambut dengan tangan terbuka begitu juga dengan keluarganya. Satu suku...itu yang menjadi ketertarikan keluarganya..Akhirnya pertemuan dua keluargapun dilangsungkan, menentukan tanggal dan segala kesiapan..Mungkin, 70% sudah bisa dibilang siap...Tapi sayangnya waktu khitbah dan pernikahan itu cukup lama. Alhasil berakibat menimbulkan riak2 ombak, atau percikkan-percikan bunga asmara diantara keduanya sebelum waktunya (*weleh-weleh bahasanya euiyyy  ). Berselang beberapa bulan kemudian sang ikhwan (*hmm itong..!) dengan ‘alasnnya’ sendiri membatalkan hubungan itu, bahkan memutuskan tali silaturahim hingga sekarang...Sayangnya alasannya gak diceritakan oleh temanku ini..Katanya itu aib dan ia pun luka kalau mengingatnya.. Ya sudahlah, akupun tak ingin terlalu dalam mencampuri urusannya, disini hanya berperan sebagai pendengar..Kisah ini ternyata sudah hampir satu tahun yang lalu, tapi tahukah apa yang temanku ini bilang??. Dia masih sangat mengharapkan sang ikhwan ini berubah fikiran dan datang kepadanya kembali... Hmmm, sebagai perempuan ku tahu pasti sakit banget ya rasanya, kejadian ini pasti menimbulkn luka yang dalam di hatinya...”Sabar kawan, pasti Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik”..Hiburku... (**speechless asli dah wkt itu, blm punya ilmu yg cukup sih bwt masalah beginian**)

Yang paliiing menarik dalam kisahnya adalah Ia pernah memberanikan diri berperan sebagai ‘Khadijah’...Ya, Khadijah seorang saudagar wanita sholehah yang datang melamar pada Muhammad SAW. Kebayang gak????...Awalnya aku juga serem membayangkan ada akhwat melamar ikhwan?..Hohoho..tapi syah2 aja kok...he...Keberaniannya itu loh yang gak kebayang, aku acungkan jempol dah buat mempertaruhkan “malu’ nya di hadapan sang ikhwan..Awalnya ia merasakan ada rasa yang “aneh” dengan dirinya ketika mendengar/melihat sang ikhwan, dia sebut rasa itu dengan kata ‘suka’. Dan ia rasa sang ikhwan pun merasakan hal yang sama dengannya, walaupun mereka sangat jarang sekali bertemu, ngobrol atau berpapasan.. Nah lho, heran kan? Kok bisa dia menyimpulkan begitu??..Makanya aku juga nanya ke dia...Kok bisa???..Ia jawab “Susah mendeskripsikannya, ini masalah perasaan & kemampuan seorang wanita yang bisa membedakan dan membaca gerak tubuh dan bahasa ikhwan antara rasa ‘suka’ dan ‘tidak suka’ kepada lawan jenisnya”..”Pokoknya ini masalah perasaan & kata hati aja, susah menjelaskannya knp saya bisa mengatakan kalau dia juga suka,, Intinya pada perasaan wanita yang tidak bisa dibohongi”, jelasnya..(**Hmmm emang gitu tah??..kayak bukan wanita aja, aku kan wanita juga...hehe).

Kemudian untuk menjaga hatinya ia putuskan memberikan biodata singkatnya melalui temannya dan murabbinya kepada sang ikhwan itu. Akhirnya semuanya diproses (**ttg apa itu proses dan bagaimana??? tunggu di tulisan selanjutnya, skrg lagi cari ilmunya dulu..hehe**). Sang ikhwan setuju dan berbicara akan melanjutkan kepada kedua orangtuanya.. Beberapa bulan kemudian sang ikhwan memberi kabar kepadanya (*melalui perantara*), bahwa kedua orang tuanya belum memberikan izin untuk menikah karena memang kondisinya mereka masih kuliah...Dan akhirnya pun lamaran itu dengan halus ditolak..(--Story the end^^--)

Kisah yang menarik bukan??.. Sebuah pengalaman hidupnya yang memberikan pelajaran berarti bagiku..Sangat menarik, karena dari sini ku bisa belajar banyak tentang arti sebuah ikatan yang bukan main2. Segala sesuatu itu butuh persiapan, butuh ilmu begitu juga dengan menikah.. Bukan hanya sekedar ajakan “Will u get married with me???” (*kayak org2 indonesia yang kebarat2an itu..week ;p*)

Ada kisah menarik lagi tentang seorang akhwat yang menolak lamaran seorang ikhwan (*tetap melalui perantara*), dan tahukah alasannya kenapa? Karena alasan fisik..!. Pernah kutanya alangkah duniawinya alasannya, bukankah ketika menolak lelaki sholeh yang baik agamanya datang melamar, maka hanya akan menimbulkan fitnah??.. Maka jadikan lah agama sebagai satu2nya alasan menolak dan menerima?. Yah, dia tahu dan mengerti itu, tapi ia mengatakan bahwa ia takut ia tidak bisa ikhlas menerima segala kekurangan fisik sang ikhwan itu...Kuncinya : Keikhlasan menerima segala kekurangan..!

Maka sangat perlu menimbang-nimbang, saat merasa telah siap menikah. Mungkin jangan pernah berharap akan menemukan seseorang dengan segala sifat kesempurnaan sesuai idealitas yang kita bangun. Tapi kita harus berani rela dan berani untuk bersama-sama membangun pribadi yang diharapkan. Menerima tidak hanya kelebihannya, tapi juga kekurangannya yang pasti ada padanya, sebagaimana juga ada pada diri kita. Yang terpenting adalah bahwa kita memilih seseorang karena memiliki Visi dan Misi yang sama..(So, yang merasa punya keinginan untuk menikah, buat Visi Misi dulu ya, or kalau sudah ada mantapkan Visi dan Misinya..hehe..)

Pelajaran yang lain yang bisa saya ambil dari kisah2 diatas adalah bahwa harus ada perjalanan/proses yang baik ke arah itu..Sebuah perjalanan yang berkah dan diridhoi. Teringat sebuah kalimat bijak “Anda akan gagal menikmati hidup jika dari awalnya telah memilih jalan yang salah”. Jodoh itu ditangan Allah, namanya telah dipasangkan dengan masing2 dan tertulis di Lauh Mahfudz, pasti tidak akan tertukar dan salah..!!. Mencuri start dan berbelok jangan pernah dilakukan untuk mempercepat atau mungkin menunda, karena hasilnya akan sama, tapi cara menempuhnya yang tinggal kita pilih.. Jalani proses yang baik agar hasilnya berkah..!!

NOTE :
Bukan cinta biasa, bukan orang biasa, bukan waktu dan tempat yang biasa, dan bukan dengan cara yang biasa karena ini semua bukan hal yang biasa.....
(Dewasa banget yak tulisan ku kali ini....hohoho...namanya juga lagi belajar...hehehe^^)
Kotabumi, 7 Oktober 2009-10-07
09:39 a.m

Minggu, 25 Oktober 2009

.:: Ketika Masa-Masa Sulit itu Tiba ::.

Meski tumbuh diatas tanah yang sama, di bawah guyuran hujan yang sama, setiap batang rumput dan pohon tumbuh dengan cara yang berbeda-beda. Seperti itu juga manusia. Tak ada alur dan jalan hidup yang sama, yang dilalui setiap orang.

Semuanya selalu berbeda. Tak ada pula jalan yang datar tanpa gelombang. Semua ada dinamikanya sendiri-sendiri. Tidak ada orang yang melakoni hidup dalam kondisi yang selalu senang. Tidak ada pula orang yang selamanya dalam kesulitan. Semuanya selalu bersisipan antara senang dan sedih, lapang dan sulit..Begitulah hidup ini seperti sehelai kertas kosong, tiap orang dan kejadian adalah cerita yang ditulis diatasnya...

Setiap orang pernah mengalami masa-masa sulit dalam kehidupan. Semua orang pasti setuju bahwa masa-masa sulit adalah masa-masa yang paling tidak diinginkan. Sebagian bahkan berdoa agar selalu dijauhkan dari kesulitan. Berfikir untuk membuang jauh-jauh, atau lari sekencang-kencangnya dari godaan kesulitan. Akan tetapi sekencang-kencangnya kita berlari, sejauh apapun kita meninggalkannya, ia akan menyentuh badan dan jiwa ini di waktu2 ia harus datang berkunjung.

Tidak perlu belajar untuk melewati kondisi senang dan lapang. Karena naluri kita dengan sendirinya pasti bisa melewati keadaan yang memeang diinginkan oleh semua orang itu. Namun latihan menjalankan kesulitan itu jauh lebih penting.

Pandanglah semua peristiwa dalam hidup ini, sebagai proses menuju kebaikan yang sudah Allah sediakan buat kita. Cobalah buka telinga dan mata agar lebih peka untuk mendengarkan dan melihat orang lain dan ucapkanlah syukur kita karena Allah selalu mengizinkan sesuatu terjadi tanpa melebihi kekuatan yang kita miliki.

Berusahalah tersenyum memeluk kesulitan. Senyum penerimaan terhadap kesulitan memang terasa kecut di bibir. Tapi sebagaimana logam yang sedang dibuat menjadi kerajinan indah, kesulitan ibarat panasnya semprotan api, dihajar oleh palu besar, kencangnya cubitan2 tang, menyakitkannya goresan2 amplas kasar, atau bahkan tidak enaknya bau cat yang menyelimuti seluruh logam kerajinan itu. Dan semua tahu, kalau badan dan jiwa ini kemudian akan menjadi kerajinan logam yang lebih indah dari sebelumnya setelah proses kesakitan dan kesulitan itu semua.

Jika harus hidup sulit, Belajarlah menikmati....

”Ya Allah, bantu kami untuk menerima semua kesulitan ini sebagai kebaikan dan bantu kami untuk yakin dengan kebaikan yang Kau janjikan bersamanya. Sesungguhnya kami yakin setelah ujian ini ada nikmat yang akan berlaku. Janganlah sia-siakan keyakinan kami ini Ya Rabb, itulah harapan kami di dalam ketakutan ini...”..Amiin..


16/10/09
Untuk sebuah jiwa,
Yakinlah menikmati kesulitan itu totemo tanoshikatta desu..^^
So, ganbatte kudasai...!!

Aku Rindu....

Ya Rabb...

Aku rindu...

Rindu dg sebait dua bait kata sahabatku...

Rindu dg untaian kata2 sederhana mengingatkanku...

Rindu dg desahan nafas kata yg menembus relung hati...

Rindu dg suntikan semangat yg bs membuatku membara...

Rindu dg kalimat yg mengajarkanku arti kesabaran...

Rindu sepenggal ungkapan yg mampu mbuatku bangkit dsaat rapuh...

Ya Rabb sampaikan rindu ku pd mereka..

Lewat semilir angin yg mrk rasakan...

Lewat keheningan sepertiga malam2 mrk...

Lewat untaian sujud panjang mrk..

Ya Rabb...
Sampaikan salam rindu ku disaat mrk bersamaMu...
Agar mrk membalas salam rindu itu lgsung kpdMu lewat doa2 mrk...


15/10/09
'Haru Biru'

Wahai Diriku...

Wahai diri...
Bersyukurlah krn tdk punya semua yg kau harapkan...
Jika kau punya semuany, apa lgi yg akan kau cari???

Wahai diri...
Bersyukurlah ketika kau tdk tahu sesuatu, krn itu memberi kau kesempatan utk trs bljar...

Wahai diri...
Bersyukurlah atas masa2 sulit yg kau hadapi, krn semasa itulah kau tumbuh & di didik mjd dewasa..

Wahai diri...
Bersykurlah ats keterbtasan yg kau miliki, krn hal itu memberikan kau ksmpatan utk mperbaiki diri...

Wahai diri..
Ketika kau selalu bersyukur maka tak kan pernah ada kata keluhan...
Smw ada jalanny, mgkin saat ini kau hanya blm menemukanny...
Mintalah Ia utk membukakanny utkmu...

Pasti suatu saat Ia jawab...cepat atau lambat....

Wahai diri...
Never gave up...!..Spirit never die lah pkokny....
^_^

14/10/2009
'Soul War'

Bersyukurlah.....

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim:7)

Saat kehilangan sesuatu, saat mengalami kerugian, atau saat tidak
mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, sering kali jiwa kita terguncang
sehingga patah semangat, tidak lagi memiliki motivasi. Kita sering lupa
mensyukuri yang sudah kita miliki, kita juga sering melupakan hikmah yang tak
ternilai dari suatu kegagalan yang harusnya kita syukuri.

Padahal berdasarkan ayat diatas, jika kita mau bersyukur maka Allah
menjanjikan akan menambah nikmat kita. Oleh karena itu kita seharusnya
menysukuri apa yang sudah Allah berikan kepada kita, kita juga harus
mensyukuri apa yang kita dapatkan meskipun sekecil apa pun.

Ini adalah rahasia melipat gandakan nikmat kita. Saat kita berusaha, syukurilah
nikmat yang kita dapatkan agar ditambah oleh Allah SWT. Jadi, tetaplah
semangat meski hasil kita kecil, sebab jika kita mensyukurinya, yang kecil
tersebut bisa menjadi besar. Sangat ironis, sudah kecil, tidak kita syukuri.
Alangkah bodohnya orang yang tidak mau mensyukuri nikmat Allah SWT.
Mereka sering menyangka bahwa yang namanya nikmat itu adalah rezeki dalam
bentuk materi yang jumlahnya besar. Padahal tidak, nikmat yang sudah kita
dapatkan itu sangat banyak, jika kita berusaha untuk menyebutkannya, kita tidak
akan bisa. Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran,

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat
kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah). (QS Ibrahim:34)

Nikmatilah hidup, tetaplah semangat meski penghasilan kita kecil, karena kita
bisa melipat gandakannya dengan mensyukurinya. Renungkanlah, betapa
banyaknya nikmat yang sudah kita miliki. Jangan risau, jangan takut untuk gagal,
sebab kegagalan sebesar apa pun tidak akan menghabiskan nikmat-nikmat yang
ada pada diri kita.

SEMANGAAAAAT...... ^_^

.:: Mengemis Kasih ::.

Entah knpa ingin skali pgi ini menuliskan sebait lirik....

Lirik nasyid tp mgkin mwakili riak hati...
Sbuah dendangan sendu namun pnuh makna dr sang 'The Zikr' dg 'Mengemis Kasih'ny...

Simak ya.......(yg tw laguny ayoo ikutan nyanyi...he..)

"Tuhan dulu pernah aq menagih simpati kpd manusia yg alpa jg lupa...

Lalu terhiritlah aq d lorong gelisah, luka hati yg brdarah, kini jd kian parah...

Semalam sdh smpai k pnghujungny, riak seribu luka kuhrap sdh brlalu..
Tak ingin lagi ku ulangi kmbli, gerak dosa yg mghiris hati...

Tuhan dosaku menggunung tinggi, namun pgampunanMu tiada brtepi...
Bila slangkah ku rapat padaMu, seribu langkah Kau rapat padaku.."

(Nice song...!!)

Ya Rabb maafkan bila hati tak smpurna mencintaiMu...
Jgn Kau hukum kami dg kegelisahan krn kesalahan Kami...
Izinkan kami mencintaiMu smampu kami scra sederhana dg hati brnoda yg kami miliki...

-------Speechless------

___________
07/10/09

Senin, 28 September 2009

MENIKAH

Menikah, kata yang ingin ku hindari untuk mendengarnya akhir2 ini. Rada sensitif soalnya..hehe..
Tapi malah justru semakin lekat saja dalam pendengaran karena topik yang paling sering dibahas kalau lagi ngumpul dengan temen2…(Huuaaah parah, masak harus tutup telinga sih..!! :p). Gak di dunia nyata dan dunia maya kebanyakan pembahasan sama : keinginan menikah..!, beginilah pembahasan orang dewasa (**masih merasa kecil aja, gk inget umur apa..hehe..). Kalau ketemu tmn2 lama pun ditanya “Kapan nyusul??”, Dalam hati cuma bisa berujar “Gak ada pertanyaan lain yaa?? :p”.

Siapa sih yang gak ingin menikah, menggenapkan setengah dien, dimana perhatian dan amalan yang kita lakukan dan berikan jadi lebih bernilai pahala??..Saya rasa semua pasti ingin menikah, bisa dibilang gak normal kalau gak ingin menikah..hehe…Tapi disini bukanlah masalah keinginannya tapi sudah sejauh mana mempersiapkan hati, visi, misi, dan grand design keluarga yang diinginkan. Kalau semua blm sempat terfikirkan maka saya pribadi sendiri pun belum berani untuk masuk dalam topik ini.

Menikah bukan sekedar ‘penjagaan hati’ tapi lebih dari itu, juga bukan sekedar keinginan atau dorongan hati, atau juga bukan karena ‘keterpaksaan’ umur..Menikah adalah suatu yang mulia, pengalaman yang sangat berharga dalam sebuah episode kehidupan, dimana fitrah tersalurkan..Fitrah untuk memberikan cinta, perhatian dan kasih sayang..Dimana ada sebuah pengabdian, pengabdian yang berbuah syurga..Oleh karena itu dia bukan hanya menjadi sebuah pembahasan, bukan sekedar bahan obrolan, ataupun bukan sekedar keinginan, tapi ia adalah hal yang harus dipersiapkan dengan matang dan direncanakan, kemudian segera realisasikan.. ^^

Pernah suatu hari mendengar sebuah pernyataan dari seorang teman “Gw lagi banyak masalah nih, kayaknya kalau gini mending nikah aja dah..”, weitzz…nikah kok jadi pelarian. Awal2nya sih gak nyambung, apa sih hubungannya nikah dengan penyelesaian masalahnya…ternyata yang dimaksud adalah agar ada seseorang tempat berbagi, membantu minimal memberikan support untuknya untuk menyelesaikan segala masalah… (Oooooo… :D )

Yaa, menikah adalah menyatukan dua orang manusia yang pasti mempunyai karakter yang berbeda, disinilah sulitnya, ditantang bagaimana bisa menerima sepenuhnya seseorang yang menjadi pasangan kita nantinya, baik fisik maupun pemikiran, apapun karakternya, bagaimanapun latar belakangnya, apapun profesinya, dan bagaimanapun keadaannya.. Menikah juga bukan hanya menyatukan dua insan tapi dua keluarga besar. Sudahkh terfikirkan??.

Menikah juga bukan hal yang harus disegarakan tapi juga bukan hal yang harus ditunda-tunda dengan berbagai alasan, dia akan tiba tepat pada waktunya. Dengan orang yang terbaik, dan waktu yang tepat.. Yakinlah kawan….Semua kan terasa indah ketika sudah tiba saatnya.. So tak perlu banyak dibahas, tak perlu banyak mengumbar keinginan, yang terpenting adalah persiapan menuju kesana…Sekali lagi persiapan Visi, Misi dan Grand Design^^…Karena keluarga adalah bagian paling penting dari sebuah peradaban… Allah lebih tau kapan kau telah siap… 

Sebenarnya inti dari tulisan ini adalah cuma ingin bilang : ‘kalau sudah terbersit ttg keinginan menikah, so berfikirlah sejauh mana GrandDesign keluarga itu sudah dibuat??’ ^_^
(**Tulisan ini kagak ada endingnya, bingung, asli..!!, sebenarnya banyak yang ingin ditulis tp kok ya suliiit dituangkan hehe….Sampe kehabisan kata2. So, to be continue lah…….^_^ ***)

Kotabumi, 28 September 2009 / 10 Syawal 1430 H
Pukul 07.29 a.m

KEGELAPAN, KETINGGIAN DAN HEWAN YANG BERGERAK CEPAT… (^3 hal yang hrs sgr ditaklukkan^)

KEGELAPAN : Pekat, hitam, yang membuat ku tak mampu melihat apapun. Dada serasa sesak, mata serasa tak ‘berguna’…Gelap, membuatku tak bisa bergerak bebas, menimbulkan berjuta bayang imajinasi yang melayang bersama hilangnya cahaya. Ketika keadaan membuatku harus berada dalam tempat gelap, itulah saat yang paling menakutkan....Tubuh serasa kaku, menghilangkan kesadaran pandangan mata….Bila saat kegelapan tiba maka lebih baik kupejamkan mata karena ia tak lagi mampu menangkap cahaya. Namun pernah kucoba beranikan diri berlama-lama membuka mata di tempat yang gelap, ah ternyata gelap itu tidak seburuk yang aku fikirkan, lama-kelamaan dalam kegelapan itu kumulai bisa melihat satu…dua…tiga benda yang tadi sempat tak terlihat.. Ternyata dalam gelap kita masih bisa menemukan cahaya..!!.

KETINGGIAN : Sampai saat ini kubelum bisa menaklukkannya. Entahlah kenapa ia terlalu menakutkan..Seluruh tubuh terasa bergetar, keringat dingin bercucuran, jantung berdetak lebih kencang ketika ketinggian harus dilewati. Teringat ketika aku PU (Praktek Umum) di Pabrik Pengolahan Sawit PTPN VII Rejosari, topik yang ku ambil tentang proses pengolahan CPO, dan mengharuskanku untuk turun-naik bangunan pabrik yang ‘super’ tinggi…Oh tidak..! Sekali ku diajak naik ke pabrik tersebut, hebat..! kuberhasil sampai pada puncak proses pengolahan (tingkatan paling tinggi) dengan keringat bercucuran dan kaki yang gemetar. Apalagi ketika ku melihat ke bawah..Huaaaaa…begitu mengerikan..!!, Taukah akhirnya?? Keesokan harinya ku menghadap pembimbing lapang untuk mengganti topik. Topik apa aja deh yang penting gak pake ketinggian…he……Ckckckc…sebenarnya kuingin metertawakan diri sendiri, betapa lemahnya tidak mampu menaklukkan yang satu ini. Mukhoyam, Outbond, dan kegiatan fisik sering kali ku ikuti, tapi kalau urusn ktinggian ‘kabur aja deh..’ hehehe…Kalau disuruh merayap, lari, manjat dikit2 or jungkir balik sekalipun masih oke lah, asal jangan disuruh berjalan di tempat yang tinggi aja… (**Parah…huhuhu..^^)

HEWAN YANG BERGERAK CEPAT : Sebenarnya ku tak takut dengan kecoa, tikus, ular, dan kadal..tapi dengan syarat mereka harus ‘DIAM”..!!. (Mana mungkin yak? Diam kan berarti mati..hehe). Tapi kalau mereka sudah beraksi, wuaah ku bisa lari tunggang langgang dan menjerit histeris apalagi kalau sampai bergerak mendekati. Gerakan cepatnya itu loh yang mengerikan, bukan jenis hewannya...‘reaksi cepat’ mereka yang misterius huaaaah mengerikan..!!. Yang terfikirkan mereka bisa melakukan apa saja dalam geraknya, bisa jadi sesuatu yang tidak kita bayangkan….Itulah yang menakutkan.. Hhhiiiiii…sereeeem….., asli..!!!! :D

NB : Klw ada yang punya tips untuk menaklukkan ketiganya??? Mohon bantuannya, Please call me…. ^_^

Kotabumi, 27 September 2009 / 9 Syawal 1430 H
Pukul 16.27 a.m

Kamis, 24 September 2009

MUNGKIN HANYA SEKEDAR GORESAN…..


Pagi ini, keinginan itu begitu kuat..
Keinginan untuk kembali menorehkan sejuta rasa
Dalam ruangan, dengan dinding2 kamar menjadi saksi bisu keberadaan diri
Melalui tekanan-tekanan pada tombol2 lunak
Menatap layar mungil yang beberapa bulan ini setia menemani kesendirian
Beriringan dengan lagu ‘mellow’ yang diputar oleh Winamp
(tp gk bertahan lama coz jd krg konsentrasi, so dimati’in aja..he)

Memang paling nyaman menuangkan rasa lewat tulisan,
Ada kepuasan tersendiri ketimbang harus menceritakan semua kisah dengan orang lain
Bebas berekspresi, bebas berkreasi, bebas menuangkan apa saja keinginan hati..
Walau kata2 itu terkadang tersirat, hanya kau saja yang bisa mengerti…

Menuangkan sejuta rasa dalam kesendirian,
Tapi ditemani beribu-ribu kata yang membuat kau tak lagi merasa sendiri
Berselancar mengikuti arus pikirn dan kata..
Menciptakan korelasi antara hati, pikiran dan gerak jari…
Dia mengalir begitu saja..
Seperti saat ini…
Benar2 tidak ada yang terpaksa..

Ada kepuasan tersendiri, yang mungkin tak dapat dirasa oleh orang lain
Terlebih untuk orang yang tak pandai berkata dan bercerita seperti diri ini..
Introvert sangat introvert…..
Tapi sekarang kutemui ia melalui tulisan
Kini tak perlu lagi dipendam, karena ia bisa tercurah kapan saja ku mau..

Permainan kata2, ah mungkin ku tak pandai
Lagi-lagi hanya ingin menuangkan disaat tak ada teman yang paling setia di muka bumi
Disaat kau rasa orang lain tak perlu tau tentang dirimu dan apa yang kau rasa.
Maka tuangkanlah….
Tuangkanlah sejuta rasa, mimpi dan keinginanmu
Kurasa lebih baik begitu
Daripada di pendam,
membengkakkan kepala,
menggelembung,
membusuk
dan akhirnya tumpah tak berguna
Sayang bukan…karena setiap episode hidup kita terlalu berharga..

Kau bisa menangis, tersenyum, tertawa bersama beribu kata itu
Bebas….lagi-lagi bebas…
Menuangkan apa saja yang kau mau
Tanpa terpaksa dan tak perlu khawatir orang lain akan menertawakanmu

Kau tak perlu menyembunyikan air matamu,
Atau menutup mulut menahan tawamu..
Kau bisa melakukan apapun yang kau mau dengannya..
Ya…dengan berjuta kata itu…

Ah sudahlah, tak perlu banyak kata lagi…
Karena ku tak tahan lagi untuk menuangkan isi kepala dan hati
Saat ini…….disni….. 

Kotabumi 4 Syawal 1430 H/24 September 2009
10.00 am

Kamis, 17 September 2009

SELAMAT IDUL FITRI



TAQABALLAHU MINNA WA MINKUM

TAQABALLAHU YA KARIIM

MET IDUL FITRI 1430 H
Mohon Maaf Lahir & Bathin

Selamat Tinggal Ramadhan….

Ramadhan hampir berlalu. Entah dia akan menjadi saksi yang meringankan kita atau malahan menjadi saksi yang memberatkan.

“Puasa dan Al-Qur'an akan memberi syafaat bagi hamba pada hari kiamat. Puasa
berkata, 'Ya Rabbi, aku mencegahnya makanan dan syahwat, maka berilah aku syafaat
karenanya.' Al-Qur'an berkata, 'Aku mencegahnya tidur pada malam hari, maka
berilah aku syafaat karenanya'. Beliau bersabda, 'Maka keduanya diberi syafaat',”
(Diriwayatkan Ahmad)

Semoga Al-Qur'an dan puasa memintakan syafaat bagi kita pada hari kiamat kelak. Amin.

Waktu melatih diri hampir selesai. Masuklah kita kepada praktek sehari-hari. Mampukah kita mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi kita yang telah kita raih di Ramadhan? Apakah kita kembali lagi menjadi pecundang (loosers), orang yang kalah?
Jika kita kalah, bagaimana mengharapkan orang lain untuk menang?
Sedih rasanya melihat ketidak mampuan kita untuk mengenda diri. Kita lihat wakil-wakil rakyat yang berperilaku seperti anak-anak. Dimana hilangnya kesabaran kita? Kemana larinya kemampuan kita untuk melakukan puasa dan shalat lail? Ternyata kita hanya menjadi seorang Ramadhani saja, yaitu orang yang mengingat Allah kala Ramadhan saja. Dalam sebuah ceramahnya, Syaikh Al-Qardhawy mengatakan bahwa barangsiapa yang menyembah bulan Ramadhan, sesungguhnya bulan Ramadhan itu telah mati dan berlalu. Sementara Allah tidak pernah mati dan senantiasa hidup. Diantara orang salaf ada yang berkata:
“Seburuk-buruk orang ialah yang tidak mengenal Allah kecuali pada bulan Ramadhan.
Maka jadikanlah diri anda seorang Rabbani, dan jangan menjadi Ramadhani.”

Mudah-mudahan kita termasuk orang yang lebih baik dari itu. Mudah-mudahan Ramadhan ini membekas di hati kita dan kebiasaan-kebiasaan baik yang telah kita lakukan di bulan Ramadhan ini menjadi tetap. Jika tidak 100% melekat, mungkin sekian persen saja. Mudah-mudahan kita masih diberi kesempatan untuk melakukan sekolah Ramadhan lagi di tahun depan. Dan mudah-mudahan kita dapat lebih baik lagi

Senin, 14 September 2009

Satu Bulan Penuh Arti...

Banyak kisah…terlalu banyak kisah untuk diceritakan dalam satu bulan terakhir…
Mobilitas Bandar Lampung-Kotabumi setiap hari Sabtu-Minggu yang kujalani menyiratkan berjuta hikmah dan warna dalam episode perjalanan hidup ini. Di dalam bus, di terminal, dalam angkot, ketika silaturahim dan menginap di rumah beberapa teman (**Nomaden^^). Disaat itulah tanpa sengaja (**tp ku yakin ini adalah skenario Allah untuk memberikan pelajaran berarti bagiku dalam hidup) ku memperhatikan sikap dan gerak-gerik orang2 yang ada di sana, belajar banyak dari beberapa kehidupan keluarga yang berbeda-beda, karakter2 yang memberikan pelajaran bagaimana ku harus bersikap, serta pribadi-pribadi yang unik dan kehidupan dunia yang sebenarnya… Semakin kusadar berjuta pelajaran terserak dimana-mana, hanya terkadang kita tak pandai mengambil dan menangkap itu semua..Semoga kita tetap bisa menjadi pembelajar sejati dalam kampus kehidupan ini..

Pengalaman adalah guru termahal dalam hidup..”Fa bi ayyi ala Irabbikuma tukadzibaan”..Aku merasa Allah begitu sayang padaku, skenario ini begitu indah, walau terkadang ku lupa untuk sekedar mengucapkan kata syukur... Kesempatan itu selalu ada untuk menjadi baik dan berbuat kebaikan.

Kotabumi, 15 September 2009/25 Ramadhan 1430 H
7:22 AM

JENUH

Belakangan apa yang kurasakan membuat gelisah tersendiri di hati..
Jenuh…kata-kata yang mungkin ingin ku hindari, tapi kini ku tak bisa menolaknya untuk menghampiri diri..
Aku pun tak tahu dan mungkin tak punya alasan kenapa ku harus jenuh dengan semua ini..hingga terlintas dalam pikiran dan akhirnya tertuang dalam sebuah kata “ Aku ingin mengundurkan diri dari organisasi ini..!”..Bukan ungkapan sesaat atau sekedar pelampiasan kekesalan tapi itulah yang kurasakan. Selama ini ku hanya ingin jujur pada diri sendiri….Sungguh semua kenyataan ini membuat ku jenuh..!

Entahlah mungkin karena ku terlalu cinta dengan organisasi ini (**ku malu jika harus bilang “bahwa ku cinta dengan dakwah ini”). Kurangnya respon dari yang lain sejak awal, tiada keseriusan dalam pengelolaan, alas an kesibukan personel yang ‘luar biasa’ yang membuat kesan semua ini hanya dijadikan sebagai tempat ‘mampir’ mengisi waktu luang, disinilah masalahnya..!!, dan kenyataan inilah yang membuat aku jenuh, tapi ku tak mampu mengungkapkan kpd mereka…(serta seabrek “alasan” lain yang terlalu pribadi untuk diungkapkan disini).
Mungkin semangat yang membara pada diri ini diawal2 kepengurusan kini tinggal kepingan2 kekecewaan, sebuah mimpi yang sudah di konsep bersama terasa tak ada artinya lagi, luluh lantak bersama kepingan semangat yang mulai padam..Bukankah sebuah bangunan itu akan kokoh apabila setiap tiang2 penyangga bersatu, kuat menopang bersama-sama???..Bisa dibayangkan apabila hanya satu atau dua tiang saja yang bersemangat menopang sedangkan yang lain lemah (*mungkin tepatnya ‘melemahkan diri’)..??, maka sang bangunan akan miring, dan lama-kelamaan sang tiang yang kokoh itupun akan berangsur lelah menahan beban itu sendiri..
Kembali ku bercermin pada diri sendiri….Mungkin ada niatan yang salah dalam diri, ‘kekecewaan’ dan ‘kejenuhan’ itu tidak akan muncul ketika Allah menjadi satu-satunya tujuan dalam setiap aktivitas. Wallahualam bi shawab, sampai kinipun ku masih berusaha meluruskan niat kembali, mencoba menyusun & merekatkan serpihan semangat itu, mengokohkan diri agar kata-kata itu jangan sampai tersampaikan…Sekali lagi kuingin bilang, mungkin karena ku terlalu cinta dengan organisasi ini (**aku masih terlalu malu pada Mu ya Rabb untuk bilang bahwa ku cinta dengan aktivitas dakwah Mu ini**)
Aktivitas ini yang menghubungkan kembali aku dengan saudara-saudara seperjuangan, yang menyimpan sejuta kenangan indah masa-masa perjuangan di kampus, yang sedikit banyak telah mendidik dan membesarkanku dalam aktivitas dakwah yang penuh warna, dan ukhuwah indah yang tak terlukiskan…Aaah…benar-benar ku terlalu cinta dengan ini semua, dan ini yang membuat ku tak ingin meninggalkannya…Dan semoga cinta ini membuat ku masih bisa bertahan, memberi kekuatan untuk menepis segala jenuh dan kekecewaan……
Ya Rabb ampuni hambamu ini, karena Engkau lebih tau apa yang ada di hati ini…Amiin.

Kotabumi, 15 September 2009/25 Ramadhan 1430 H
6:48 AM

Rabu, 02 September 2009

My First Bisnis

 
Sebenaranya bukan bisnis yang pertama sih...sebelumnya juga sudah pernah mencba untuk memulai, walaupun ternyata di tengah jalan berhenti...Atau sering pula keinginan bisnis itu hanya sampai pada tahap konsep..hhe..

My First Bisnis...yah, inilah pertama kali kuingin serius dalam memulai bisnis..Bukan profit yang dicari tapi pembelajaran, mental seorang pengusaha itu yang ingin ku cari...Dengan niatan mulia...Bismillahirrohmaniirohim..ku memulai...Ya Allah mudahkanlah.....amiin...

My Dreamland^^

Setelah baca beberpa kisah orang-orang sukses, rata-rata menyebutkan bahwa impian itu harus digambarkan...Harus punya target waktu pencapaian...Lalu ku coba mendeskripsikan, walaupun mungkin gambar ini belum mampu mewakili begitu banyak impian dan harapan yang ingin kuraih dalam hidup ini...Sebuah impian duniawi yang harus bisa menghantarkan menuju kebahagiaan ukhrawi...Itulah impian yang sejati...Biiznillah...Semua atas campur tangan Mu ya Rabb... 


BERJUTA HIKMAH DALAM 20 MENIT PENANTIAN

Setelah memesan tiket aku langsung beranjak masuk ke dalam bus yang masih ‘ngetem’ menunggu penumpang yang lain. Biasanya setelah memesan tiket aku pasti menyempatkan diri untuk duduk di deretan kursi panjang di ruang tunggu ‘Pool’ ini, sekedar memperhatikan lalu lalang, hilir mudik orang yang datang dan pergi. Selama hampir 5 tahun bolak-balik B.Lampung-Kotabumi aku tidak prnah berfikir untuk pindah berlangganan bus dari pool ini. Entahlah mungkin karena sudah terbiasa dan merasa nyaman dengan bus AC yang satu ini, jadi tidak berniat untuk pindah ke lain hati. 
Tapi hari ini tubuh terasa sangat lelah untuk sekedar memperhatikan dan duduk di deretan kursi panjang ini, lalu kuputuskan segera masuk dalam bus dengan harapan aku dapat beristirahat sejenak di dalam bus yang ‘adem’ ini smbil menikmati tayangan TV yang di suguhkan didalamnya.

Rabb, mengapa tubuh ini terasa sangat lelah…Mungkin bukan hanya karena aktivitas yang padat hari ini tapi karena beban fikiran yang juga sedang membelenggu. Kusandarkan punggung dan meluruskan kaki dibawah jok kursi. Aaah, alhamdulillah sejenak kurasakan kenyamanan menyelimuti tubuh ini..Ku coba menambah kenyaman itu dengan menikmati tayangan TV yang terus berputar, sebuah acara kuis tebak judul lagu dan melanjutkan syair. Beberapa menit mataku tak beranjak dari layar itu..Mencoba menikmati…

5 menit penatian…

Kulirik jam tanganku. Kenapa blm berangkat juga ya?. Aku juga masih duduk sendiri. Bus tampak sepi, mungkin karena hari ini bukanlah hari libur jadi sedikit orang yang bepergian ke luar kota. Menunggu, hal yang paling membosankan dalam hidup!  ..Ku lempar pandangan keluar dibalik kaca jendela (* tempat favorit ku dalam mobil yaitu didekat jendela, karena dengan duduk disana aku bisa menikmati pemandangan yang disuguhkan di sepanjang perjalanan..dan tentunya tidak akan membuat ku bosan)..Sebuah pemandangan ‘riweh’ terminal yang ramai yang ada di pandanganku saat ini..Orang-orang yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing..

Bus ini diparkir menghadap sebuah rumah makan yang berada di seberang ‘pool’ ini. Aku duduk di bagian kanan dekat jendela di barisan kedua dibelakang sopir. Kembali kulempar pandangan ke luar jendela dengan kelelahan pikiran & fisik yang masih saja membelai…Bus ini berada di sebelah sebuah aliran air yang terdapat di terminal ini. Kondisi air ini tidak pernah berubah…Kotor, berwarna dan sampah..Beberapa enceng gondok turut menghiasi dengan hijaunya..Pasti tak ada ikan yang mau hidup di air itu atau mungkin hanya nyamuk yang mau tinggal disana. Ku alihkan pandangan ke seorang ibu yang sedang ’dikejar-kejar’ oleh tukang ojek.. Beberapa kali ibu ini menggelengkan kepalanya dan melambaikan tangannya kepada tukang ojek itu, tapi tetap saja tukang ojek itu mengikutinya..Sampai ibu itu memasang wajah marah dan berkata sesuatu kepada si tukang ojek itu barulah tukang ojek itu menggiring motornya meninggalkan sang ibu... Hmm, bisa kutebak apa yang di katakan oleh ibu itu…Aku tersenyum,, lagian maksa sih…syukurin kena omel ama tuh ibu…hhe..

Masih dengan tatapan dibalik jendela…Kosong…sedangkan pikiran ku sedang melanglang buana entah kemana..Begitu banyak hal yang sedang mengganggu pikiran.. Kekecewaan yang memaksa untuk segera mengambil keputusan. Kekecewaan yang menyebabkan ketidaknyamanan hadir dalam kerja-kerja dakwah yang sedang ku pikul saat ini serta kebingungan untuk melampiaskan kekecewaan ini pada siapa. Sebuah kejujuran hati itu yang ingin kucoba selalu hadirkan pada diri ini..Aku tidak bisa membohongi diri sendiri..Aku belum bisa menerima kesalahn2 itu, walaupun mungkin dahulu aku juga pernah hampir melakukan kesalahan yang sama. Tapi kenyataan2 yang baru kutemui ini sungguh telah menambah kekecewaan2 baru. Kemudian ku teringat kembali sebuah pesan dari seorang sahabat hasil diskusi panjangku dengannya semalam..”Ingatkah…pernah suatu hari almarhum Ustad Rahmad Abdullah datang kepada sekumpulan para aktvis dakwah dengan muka marah kemudian menggebrak meja dengan sangat keras dan berkata “Janganlah karena maksiat2 yang antum lakukan dan antum anggap kecil ini kemudian menjadi penyebab bobrok/rusaknya tatanan dakwah yang telah dengan susah payah dibangun oleh para pendahulu kita..?!”..Sebuah ketidaknyamanan yang sangat dirasakan oleh Ustad Rahmad Abdullah yang dianggapnya sangat mengancam berlangsungnya perjuangan dakwah ini… Tapi apakah lantaran dengan kekecewaan/ketidaknyamanan itu kemudian ustad Rahmad Abdullah meninggalkan mereka dan dakwah ini??, jawabannya adalah TIDAK..!!”…Aku kembali terpekur…hati kecilku kembali membela diri…’Toh aku bukanlah seorang ustad Rahmad Abdullah, jauh….jauuuh sangat..!!.. Aku hanya seorang insan yang juga memiliki banyak kesalahan, namun lantaran Allah masih menutupi aib2 ini dengan kasih sayangNya, sehingga aku masih bisa bernafas dengan lega…Aah entahlah, mungkin aku hanya butuh waktu untuk mengkondisikan diri dari berita2 yang baru kudengar belakangan ini.. Berita yang membuatku tidak lagi nyaman bekerja di dalam kumpulan orang2 yang ada di dalamnya.

Lain hal dengan ini…Kembali terdengar kata-kata itu jelas hinggap di telingaku..Beberapa fitnah yang hadir akibat ke ‘eksis’an keberadaan diriku pada salah satu layanan jejaring sosial.. Aaaaaaahh, ingin sekali rasanya ku menjerit, aku sungguh lelah, lelah mendengar semua itu…Ternyata jamaah ini belum cukup memberikan arti ukhuwah pada diriku..Ku sadar jamaah ini bukan lah jamaah malaikat, tetap saja jamaahnya para manusia. Tapi Rabb, Ghibah, fitnah, sungguh sangat menyakitkan…!. Bukan hanya tentang diriku…..Ku dengar, kulihat, ku amati di sekitarku, banyak sekali yang masih membicarakan keburukan saudaranya yang lain, entah berita itu benar atau salah.. Kemudian ku teringat sebuah kalimat yang pernah dikatakan seorang ‘guru’ ketika di awal2 aku belajar di kampus ini… ‘Cari seribu satu’alasan untuk tetap bisa berhusnudzon dengan saudara kita yang lain…Sungguh terdengar begitu indah bukan??... Hati kecilku bicara, seandainya mereka tau betapa kesendirian ini sangat membelenggu dan untuk saat ini hanya dengan itu ku bisa menghibur diri dari kesendirianku..Untuk saat ini hanya dengan itu ‘pencerahan2’ itu kudapat, untuk saat ini hanya dengan itu silaturahim terjalin, dan untuk saat ini hanya dengan itu diskusi2 itu tertuang..Lalu apakah aku salah???? …Ya Rabb, sungguh hanya Engkau yang maha mengetahui.. Ku berlindung kepadaMu dari keburukan sikap dan tingkah laku serta kata2 ini.. Sebuah doa andalan Abu Bakar As-Shiddiq begitu indah aku kumandangkan saat itu “ Ya Allah ampunilah aku tentang apa yang tidak mereka ketahui tentang diriku… Ya Allah jadikanlah hamba lebih baik dari apa yang mereka duga tentang diriku”. Beberapa tetes air bening jatuh menghantarkan doa ini…….Segera kusambut dengan tangan, kuhapus. malu bila ada yang melihat……Hhhuuuffff….Ku hela nafas cukup panjang… Ku paksa diriku untuk merasakan kembali kenyamanan beristirahat..

10 menit penantian…

Kulempar pandanganku kembali keluar jendela…Kucoba menyatukan mata, hati dan pikiran untuk hadir bersama.. Sebuah kesadaran yang sempurna..
Masih dengan suasana keramaian terminal yang kurang kusuka..Beberapa mobil angkot berhenti, menaikkan penumpang, kemudian berangkat…digantikan dengan angkot yang lain yang melakukan sesuatu yang sama..begitu seterusnya…..

Pandangan ku beralih menatap dari kejauhan seorang nenek tua dengan buntelan kain yang ia sangkutkan di bawah lengan kirinya…Tangan kanannya memegang sebuah mangkok kecil berwarna hijau yang ia sodorkan ke beberapa orang yang ia hampiri..Pakaiannya begitu lusuh, kebaya yang ia kenakan kusam berwarna coklat. bagian kaki yang tidak tertutupi kain panjangnya terlihat jelas kerutan2nya..Kulit itu begitu kering, mungkin karena terlalu akrab berteman dengan sinar matahari. Beberapa orang memasukkan koin2 kecil dalam mangkoknya, namun ada pula dengan wajah tidak suka langsung melambaikan tangannya ketika si nenek baru akan melangkah mendekatinya…Ku menatap dengan iba dari kejauhan, mencoba mengikuti setiap langkah ringkih kakinya..Kemanakah anak2nya, atau mungkin para cucunya? Sehingga membiarkan nenek dengan usia tuanya ini melangkah sendiri di tengah suasana panas terminal yang ganas. Ku jadi teringat sebuah acara berita di salah satu stasiun TV beberapa hari lalu yang membahas tntang Fatwa MUI yang mengharamkan mengemis, disana sang reporter menunjukkan sebuah rumah cukup bagus dengan lantai keramik dan pintu ukiran, sbuah bangunan baru tampaknya, kemudian sang reporter berkata “Siapa yang menyangka rumah yang ada di belakang saya ini adalah rumah dari seorang pengemis”..Weeww, hebat juga tuh pengemis bisa bangun rumah setara dengan rumahnya para PNS pikirku saat itu…^^, kemudian sang reporter kembali melaporkan hasil beberapa survey dari jumlah penghasilan para pengemis “Tahukah Anda para pengemis bisa berpenghasilan Rp.3-6 juta per bulannya, dan penghasilan mencapai puncaknya pada bulan Ramdhan hingga Hari Raya bisa mencapai Rp.10 juta per bulan..Wuuuiiih…keren kan??.. Bener2 ngalahin gaji PNS..!!. Tapi kalau melihat nenek tadi rasanya berbeda nasib dengan cerita itu…Wallahualam..Rabb, beliau hambamu, tidak ada satupun makhluk yang luput dari perhatianmu, maka lindungilah dan berikanlah yang terbaik kepada nenek itu…amiin..

15 menit penantian…

Look who’s there..!! Hatiku berseru…Seorang anak kecil…hmm mungkin kuperkirakan umurnya sekitar 7-8 tahun, beralas sandal jepit warna hijau, memakai kaos lusuh berwarna merah dengan celana panjang selutut menyita perhatianku kemudian… Sebenarnya sejak ku melempar pandangan ke luar jendela sejak tadi pula kulihat anak itu, tapi dia luput dari perhatianku…Ku kira dia hanyalah seorang anak kecil peminta-minta yang memang biasa mangkal di daerah ini…Tapi ternyata dia berbeda..!.

Ku perhatikan gerak-geriknya.. Kini ia bersandar pada salah satu tiang yang turut mengokohkan bangunan itu.. Ia menatap ke depan dan memegang erat tas kecil yang sejak tadi ia sangkutkan di pundaknya..Tak lama kemudian melintas sebuah mobil angkot berwarna coklat susu dan berhenti di depannya. Aku tak melihat anak itu lagi karena tubuhnya yang kecil tertutupi oleh badan angkot. Sopir angkot turun kemudian melambaikan tangan memanggil seseorang… Gerak langkah kaki kecil nan lincah dengan senyum kemudian menghampiri. Ooh ternyata yang dipanggil adalah anak kecil yang ku perhatikan tadi..Sang sopir angkot memegang pundak sang anak, sambil tangan yang satunya lagi menunjuk ke arah bagian dalam mobilnya..tampak seperti sedang memberikan instruksi kepada sang anak ini. Anak itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya beberapa kali, tanda mengerti mungkin.. Setelah itu sang anak membuka tasnya dan mengeluarkan sapu kecil tanpa gagang dari dalam tasnya yang ia pegang erat sejak tadi..kemudian masuk ke dalam mobil angkot itu.. Masih terlihat dari balik kaca gerak-geriknya…Ia membongkok-bongkokkan badannya mengais kolong-kolong jok penumpang dalam angkot dengan sapunya. Kemudian sekali-kali mengusap bagian atas jok itu dengan bajunya..Ia terus mengais-ngais dengan sapunya hingga sampai pada bagian pintu angkot itu.. Setelah selesai kemudian ia menghampiri sang sopir angkot yang sejak tadi sedang asyik ngobrol dengan sopir angkot yang lain. Sang sopir merogoh kantung bajunya dan mengeluarkan 1 keping uang koin limaratusan kemudian menyerahkn kepada anak itu. Anak itu menyambut dengan senyumnya. Kemudian ia segera berlari menghampiri angkot yang baru saja tiba dan di parkir tepat di belakang angkot yang ia sapu tadi, ia melakukan hal yang sama, mengeluarkan sapunya dan masuk ke dalam angkot dengan gerak-gerik yang sama, mengais2 debu dengan sapu kecil tanpa gagangnya..

Ku perhatikan hingga mobil angkot yang ketiga…Ia melakukan hal yang sama dan para sopir itupun memberikan sekeping uang yang sama.. satu keping uang limaratus rupiah..!. Mataku berkaca-kaca melihat itu semua, terharu, iba, bangga,..Subhanallah…anak itu hanyalah seorang tukang sapu angkot, di usia nya yang sekecil itu ia pasti telah mengerti arti kehidupan yang sebenarnya..Masih terlalu dini baginya untuk merasakan kerasnya hidup. Ia masih kecil tapi telah mampu makan dengan keringatnya sendiri. Masa indah kanak-kanaknya mungkin telah tenggelam diseret arus gelombang kehidupan. Dimataku saat itu ia adalah seorang ‘pahlawan’ kecil kehidupan..Yang mampu menyelamatkan diri dan bertahan dari ganasnya dunia nyata. Saat ia memutuskan untuk menjadi seorang tukang sapu angkot ketimbang meminta-minta seperti banyak anak seusianya di terminal ini sungguh ia telah menjadi pahlawan kecil kehidupan..!!. Sebuah cermin yang membuatku sangat malu menatap bayangan diriku sendiri… malu….sangat malu…


20 menit penantian…

Ku kembali melirik jam yang melingkari pergelangan tanganku.. Ya Allah sudah hampir 20 menit aku menunggu dalam bus ini…Tanpa sadar ternyata sudah cukup banyak yang mengisi bangku-bangku yang sejak tadi kosong.. Seorang ibu (seusia mama) kemudian menghampiriku, ia melihat tiketnya dan mencocokkan dengan nomor kursi “ini no 7 ya nak?” tanyanya kepadaku. Aku mengangguk “iya bu” sambutku dengan senyum (*Aku duduk di kursi no 8). Kubantu ibu itu meletakkan bungkusan plastik hitam besar miliknya di bawah jok mobil tepat disebelah kakiku.. Ia tersenyum kemudian duduk di sebelahku..”Alhamdulillah” lirihnya..Aku tersenyum, kemudian kembali menatap keluar dibalik jendela kaca ini..Aah, masih pemandangan yang sama, aku lelah….sangat lelah…Aku pejamkan mata beberapa detik, untuk kembali mengumpulkan tenaga dan kesadaran yang sejak tadi membawaku mengembara. Kubuka mata kemudian ku hela nafas panjang… Hhhuufff… Kurasakan relung-relung damai mulai menghampiri kembali…Ku coba tersenyum pada diriku sendiri…Sebuah senyum optimis untuk menghadapi semua tantangan yang ada di depanku saat ini… Tantangan kehidupan…..

Teguran petugas penarik retribusi terminal menyadarkanku dari ‘duniaku’ sendiri.. Segera ke buka tas ku dan kuambil satu keping uang limaratus rupiah..Ku lihat ibu yang duduk di sebelahku, ia tampak sibuk membongkar tasnya mencari uang kecil tampaknya..Kurogoh kembali tasku, ku tukar uang limaratus dengan satu lembar uang seribu dari dalam tasku..Kemudian kuserahkan kepada petugas retribusi itu, seraya berkata kepada ibu disebelah ku “Pake ini aja bu” kataku…Ibu itu tersenyum ‘Ooh ya, makasih ya… Ibu lagi gak ada duit kecil” katanya sambil tersenyum kepadaku.. “Iya bu” balasku dengan senyum juga..
Setelah itu terjadi obrolan antara aku dan ibu itu...Obrolan ‘perkenalan’ mungkin tepatnya..

Suara mesin mobil menghentikan obrolan kami “Alhamdulillah” desisku…”akhirnya bus ini berangkat juga”…Kembali kulirik jam, Ya Rabb, ternyata 20 menit persis aku menunggu dalam bus ini. Bus mulai bergerak, putaran-putaran roda mulai kurasakan. Bismillahirrahmanirrohim…Bismillahitawakaltu Allallahi lahawlawala quwwata illah billah…

Kulemparkan kembali pandangan dari balik kaca jendela… Masih berupa pemandangan yang sama, pemandangan terminal Rajabasa yang ramai dan sibuk. Ramai dengan para manusia yang mengejar perputaran waktu..Tapi kini pemandangan itu sedikit berbeda, kini ia bergerak, berubah dan berganti mengikuti irama perputaran roda bus yang mulai berlari meninggalkan sisa-sisa jejak yang tergores dalam tapak-tapak bumi, tanpa perduli bahwa jejak itu akan terhapus dan tergantikan dengan jejak-jejak baru…

Kulafazkan lirih “Fabiayyi ala irabbikuma tukadzibaan”…Sungguh tidak ada satu nikmat-Mu pun yang pantas hamba dustakan ya Rabb…Ampuni hamba atas segala keluhan yang tak pantas karena begitu banyak nikmat yang Kau berikan kepada hamba…Jadikanlah hamba seorang pembelajar sejati yang mampu mengambil hikmah dari setiap detik, menit dan jam yang telah dilewati, untuk semakin baik dalam setiap detik, menit dan jam yang akan dihadapi..Amin ya Rabbal aamin..

Semakin lama roda itu kurasa semakin cepat berputar, tapi aku hanya diam disini.. Mencoba mengikuti irama putarannya dan membiarkan ia membawaku mengikutinya.. Tapi aku tidak boleh diam terlalu lama, aku juga akan turut menorehkan jejak diatas tapak-tapak bumi ini. Sebuah jejak penuh makna, tanpa harus takut dan khawatir dengan jejak-jejak lain yang akan menutupinya. Karena jejak adalah sebuah sejarah, walaupun mungkin sejarah itu hanya akan dinikmati sendiri, tapi kuyakin bumi tidak akan mengahapus jejaknya, ia tetap akan merasakan sisa dari jejak-jejak itu dan akan mencatatnya sebagai bagian dari sejarah dirinya…..

Earthcity, 1 September 2009/ 11 Ramadhan 1430H
Pukul 23.25 WIB