Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 23 Desember 2009

KISAH KU DI CPNSD…..KEYAKINAN YANG TAK BERUJUNG.... ^_^

Pengumuman itu akhirnya mampu juga membuatku tak mampu menahan bendungan air bening dari sudut2 mata....Alhamdulilllah kali ini namanya nyelip lagi, nyelip tidak tercetak…hehe…
Oh no….NO.., tentu saja air itu jatuh bukan dengan alasan itu… Kuyakinkan air mata ini terlalu mahal untuk sekedar dikeluarkan untuk masalah PNS –duniawi sekali bukan-..
Air mata ini jatuh karena tak tahan melihat harapan kedua orangtuaku kali ini kandas lagi. Kulihat betapa inginnya mereka aku mendapatkan jabatan itu, aah padahal hanya sekedar mengharapkan status sosial..??..


Apa iya aku gak punya kapasitas untuk jadi PNS..??..soalnya dah 3x ikut tes –BPOM, DEPTAN, CPNSD- namanya belum tercetak juga.. Nasib...nasib...hehe...Hmm...kuyakin aku mampu, tapi dengan catatan aku MAU....Nanti ketika memang harus ikut tes lagi, agaknya yang harus keperbaiki adalah NIAT dan KESUNGGUHAN deh.... Memang sesuatu yang tidak dijalankan sepenuh hati hasilnya juga tidak akan mendapatkan HATI yang penuh... (*hehe...ngeles wae’:p )... ‘Allah mengikuti prasangka hambanya’, hari ini ku buktikan itu.....


Dari awal PNS bukanlah tujuan hidupku, begitu jauh mimpi ini kubawa tidak hanya sekedar untuk mendapatkan status sosial itu...Beribu kasus ‘kotornya’ sistem perekrutan sudah mampu membuatku hanya meninggalkan setitik harap disana. Segenggam harapan membangun peradaban itulah cita-citaku..Mungkin PNS adalah salah satu jalan, tapi masih ada 1000 jalan lain yang lebih baik...
Kuingin membahagiakan mereka –orangtuaku- dengan cara yang lain, dengan cara yang lebih baik, dan ku yakin aku bisa...Ku kan buktikan pada mereka dan dunia bahwa ‘jalan lain’ itu justru jauh lebih indah dan barokah.... *ceritanya lagi semangat ini* ^_^


Kegagalan hari ini merupakan tanda ada yang lebih baik yang akan Allah berikan..Tugas kita hanya berusaha dan berdoa, selanjutnya skenario Allah lah yang berjalan.....Hayolah semangat, LIFE MUST GO ON...Masih ada seribu jalan menuju Roma (*walaupun gk pernah punya cita2 pergi ke Roma* ^_^)...


Kotabumi, 22 Desember 2009 / 5 Muharram 1431 H
7;49 di ruang peradaban....

MOTHER YOU'RE MY BEST MOTIVATOR....


M=Motivator,,     

O=Onlyone,,

 T=TenderLove,, 

H=Heartiest,, 

E=Exceptional,, 

R=Responsibilities..... 

 

Selamat hari ibu...Say Love for your MOTHER .........

                                               
Kasihnya Ibu...
Tulus sejati seperti Rasul
Taatnya pada Ilahi
Ikhlas, tulus, kekal, abadi...
Kasih yang tak dpt ditukar ganti

Sedari kecil, hingga dewasa
Ibu menjaga, membelai penuh manja
Tabah, tanpa merasa lelah
Karena kewajiban dan amanah

Kini... engkau telah dewasa
Hati Ibu mesti di jaga
Jangan jadi anak durhaka
Kasihnya Ibu membawa ke Syurga

Jikalau Ibu telah tiada
Kirimkan do'a janganlah kita lupa
Hanya itu saja caranya
Untuk membalas jasa Ibunda
-NASYID-

Kamis, 17 Desember 2009

BELAJAR DARI DUA PENGUSAHA BERSAHAJA..

Sekitar empat bulan terakhir saya diberi kesempatan untuk banyak berinteraksi dengan beberapa pengusaha. Bermula dari keikutsertaan saya dalam Universal Enterprise, kemudian banyak mengenal banyak karakter dan pola pikir beberapa tentor disana. Sejak awal, yang ada di benak saya para pengusaha itu adalah orang2 hebat, orang2 sukses –dlm parameter duniawi-, orang2 yang berani mengambil resiko dan pekerja keras, bermobil mewah, mempunyai rumah besar dan luas, dan anak2 dengan pendidikan terjamin... Kondisi yang sangat ideal bukan??. Dan kebanyakan memang seperti itu adanya yang kita lihat. Banyak sekali ilmu yang bisa kudapatkan disana, dari bagaimana mereka memulai usaha, mengalami kegagalan hingga merasakan kesuksesan seperti sekarang. Kagum melihat mereka, semangatnya itu luar biasa..Proses ’cuci otak’ nampaknya berhasil diterapkan pada diriku...hehe...

Suatu ketika saya diberi kesempatan untuk silaturahim ke rumah salah seorang Bapak –kita sebut saja namanya Bapak X-. Beliau adalah seorang pengusaha di Lampung, bergerak di bidang kuliner, dan mempunyai omset perbulan diatas 50 juta, apalagi jika menjelang perayaan hari-hari besar omset bisa mencapai 100 juta ke atas karena pemesanan pada produk yang ia jual pasti akan meningkat tajam. Sepanjang perjalanan yang ada di benakku adalah rumah besar yang akan kami kunjungi, mungkin dengan beberapa kendaraan yang sedang parkir di halaman, karena jika dilihat dari omset penjualan bukan hal yang mustahil Bapak ini memiliki kapasitas kekayaan seperti ini. Dengan bermodal alamat rumah yang dikirim via sms kami mencoba menemukan rumah sang Bapak. Hingga berhentilah kami di depan gang sempit sesuai dengan alamat yang ditunjukkan sang Bapak melalui sms itu.. Hmmm, awalnya tampak ragu masuk ke gang sempit itu, tapi nampaknya ini memang alamat yang benar..Menyusuri beberapa rumah, seraya memperhatikan nomor-nomor rumah di sepanjang gang itu, hingga kami menemukan nomor rumah yang kami cari.. Teman ku sempat bertanya sebelum kami menghampiri rumah itu ’Bener kan ini rumahnya??’, tanyanya ragu......Ku lihat kembali layar hp ku, ’bener kok, sesuai dengan yang ada di sms’. Kemudian kami mengetuk pintu hingga ada seorang ibu membukakannya, ’Assalamualaikum, maaf bu, Benar ini rumahnya Bapak X??, Bapaknya ada??’ tanya saya. ‘Iya bener, ini mb Evi yang dari Unila itu ya??, Tapi Bapak lagi keluar, tadi titip pesan kalau mbak datang disuruh masuk saja dan langsung ke ruang produksi’ jawabnya..Aku tersenyum.. Alhamdulillah berarti kita gak salah rumah... ;0

Kami melangkah masuk ke dalam rumah itu, melewati ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan, tak ada satupun barang mewah disana..Sederhana...bahkan bisa kubilang sederhana sekali. Yang terlihat adalah tumpukkan kardus dan barang-barang yang berkenaan dengan usaha sang Bapak. Hingga kami masuk ke sebuah ruangan yang disebut ‘ruang produksi’ oleh sang Ibu.. Ruangan yang tidak seberapa besar, tapi tahukah berapa orang disana ??, Ada sekitar 12 orang ibu2 yang sedang bekerja... Sambil menunggu sang Bapak datang kami terkesima melihat kegiatan disana, ternyata dari ruang sekecil ini’peradaban’ itu bisa bermula, berhasil menghidupi beberapa karyawan dan menyerap pengangguran. Dari info yang kami dapat disana kurang lebih ada 25 orang karyawan, dan jika pesanan sedang banyak karyawan bisa mencapai 35-40 orang dengan gaji Rp300-550rb/bulan. Lagi-lagi tak ada barang mewah disana, dan rumahnya pun tidak lebih dari rumah seorang PNS yang berpenghasilan Rp.2 juta / bulannya... ^_^


Kesempatan kedua berselang sekitar dua bulan dari kunjungan pertama, kali ini silturahim ke rumah seorang pengusaha Agribisnis, tapi juga punya seabrek kegiatan lainnya..Kali ini kita sebut saja Bapak Y...Beliau pemilik sekaligus terapis klinik akupuntur, malam hari beliau kerja di sebuah apotik ternama di B.Lampung. Dan memiliki sebuah usaha Agribisnis di rumahnya. Oh ya, beliau juga seorang HRD di sebuah perusahaan import rempah2 di dekat rumahnya...-gak kebayang kan gmna cara bagi waktunya??. Kali ini kami mengunjungi rumahnya dengan ikut serta dalam mobilnya, -jadi gak perlu cari2 lagi-. Dari performa, dan mobilnya bisa terlihat kesejahteraan secara materi yang dimilikinya. Beliau sangat ramah dan tak sungkan berbagi ilmu apa saja tentang usahanya. Disepanjang perjalanan beberapa kali ia mengangkat telepon, menerima pesanan dari produk agribisnisnya.. Kita yang di dalam mobil hanya bisa saling tatap, Subhanallah...gak kebayang deh berapa omzet yang ia dapat dalam sekali pemesanan.. Inspiring...Luar Biasa...Tak ayal sepanjang perjalanan yang ada di benakku saat itu adalah kami pasti akan mengunjungi sebuah rumah besar, yah seperti rumah para pejabat dan pengusaha layaknya... Setibanya di rumahnya, ternyata kali ini perkiraan saya salah lagi... Rumahnya cukup sederhana, kecil, dan biasa saja...Lagi-lagi tak ada barang mewah disana...Hanya saja pada bagian belakang rumahnya ada beberapa ruangan dan halaman luas yang ia jadikan tempat usahanya. Dan disinilah hartanya tersimpan, bukan dalam bentuk barang tapi dalam bentuk investasi jangka panjang.... Great Ispiring....

Tulisan ini bertujuan agar kita bisa mengambil hikmah dari pengalaman dan kondisi hidup mereka. Betapa banyak orang-orang yang ‘berlagak’ kaya,membusungkan dada dan mengangkat kepala padahal tidak memiliki apa-apa, atau bahkan harta yang mereka dapatkan hasil dari penipuan –korupsi dkk-. Dua orang pengusaha diatas adalah salah dua dari beribu pengusaha sukses yang unik..Kenapa saya bilang unik??, karena dari beberapa pengusaha yang sempat saya kenal mereka memiliki kepribadian yang sangat bersahaja. Ada beberapa kata yang sempat terlontar dari mereka kepada kami dan itu masih saya ingat hingga saat ini ‘Semua ini hanya pinjaman, dan pinjaman itu pasti akan dikembalikan.. Saya sudah merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang ada pada saya saat ini..Saya sudah merasa puas makan dengan ‘HASIL TANGAN’ saya sendiri. Dan jika Ia mau mengambilnya suatu saat maka saya tidak akan terlalu kaget karenanya...Bukankah saya masih memiliki tangan??’

Semoga saya dan kita semua bisa mencontoh mereka, menggunakan tangan sendiri untuk meraih mimpi....dan mengajak tangan-tangan baru untuk bersama meraih mimpi...
Bukan dibawah tangan orang lain, juga tidak untuk berada diatas tangan orang lain.
Tapi tangan ini, untuk menggenggam erat tangan yang lain...... ^_^

Kotabumi,18 Desember 2009 / 1 Muharram 1431 H
11 ; 14 WIB

Optimisme Tahun Baru Hijriyah 1431 H

Dengan pergantian waktu setahun, menunjukkan bahwa umur kita bertambah
satu tahun, tetapi kesempatan hidup kita di dunia telah berkurang pula
satu tahun, yang berarti semakin jauh kita dari kelahiran dan semakin
dekat kita kepada kematian.

Secara historis, hijrah adalah peristiwa keberangkatan nabi besar Muhammad
s.a.w.
dan para sahabatnya dari kota Makkah menuju kota Yathrib, yang
kemudian disebut al-Madinah al-Munawwarah.
Dalam konteks sekarang ini, pemaknaan hijrah tentu bukan selalu harus
identik dengan meninggalkan kampung halaman seperti yang dilakukan oleh
Rasulullah s.a.w. dan kaum muhajirin,.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, ada seorang yang mendatangi Rasulullah
dan berkata: wahai Rasulullah,saya baru saja mengunjungi kaum yang
berpendapat bahwa hijrah telah telah berakhir,

Rasulullah bersabda:”Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya, sehingga terhentinya
taubat, dan taubat itu tidak ada hentinya sehingga matahari terbit dari
sebelah barat
”.

Mari kita jadikan peralihan tahun sebagai momen untuk melihat kembali
catatan yang mewarnai perjalanan hidup masa lalu, dengan melakukan
renungan atas apa yang telah kita perbuat. Kita gunakan kesempatan ini
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup di dunia dan akhirat
kelak, dengan bercermin kepada nilai-nilai dan semangat hijrah dalam
kehidupan beragama dan bermasyarakat, karena sesungguhnya Allah menjadikan
pergantian siang dan malam untuk dijadikan pelajaran dan mengungkapkan
rasa syukur, sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Furqan:62:

Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang
yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur
. ”

Rabu, 09 Desember 2009

ANTARA TITIK DAN KOMA



Terlewat jarak, sejauh waktu yang jatuh..
Melepas sejuta kenangan serapuh gaduh
Ranting pun gemertak patah ketika mengingat itu..
Mengguncang separuh jiwa yang kosong karena ngilu..
ketika jejak langkah menyatukan separuh jiwa itu,
lalu membumikan yang tak pernah dimengerti....
Sebuah masa lalu yang tak ingin kuulangi lagi......

Selasa, 01 Desember 2009

EDISI MILAD KOE...^_^





REALITA MERUPAKAN EPISODE HIDUP YANG HARUS KUJALANI DAN JADIKANLAH HIDUP LEBIH BERMAKNA DI USIA YANG BARU INI...

Pagi ini ku kembali terjaga. Kembali menghirup segarnya udara kehidupan. Dia masih memberikan kesempatan untuk kembali berjumpa dengan orang-orang yang ku cintai dan segala hal yang selalu membuat degupan jantung kerinduan ini berdetak begitu kencangnya.

Dengan Rahmat~Nya, Dia masih memberi kesempatan. Kesempatan untuk melihat sejenak ke belakang. Untuk melihat hal apa saja yang dirasa kurang dan senantiasa perlu untuk terus dibenahi.

Mungkin kemarin mata ini tak terjaga. Tidak pula lidah, pikiran dan juga hati. Banyak gerak yang ternyata masih jauh dari nilai yang berarti. Meski begitu, kini Dia masih menganugerahkan hari baru untuk kembali.

Banyak sudah yang dilalui...
Bahagia.. sedih.. menangis.. tertawa.. prestasi.. tumbang.. bangkit.. jatuh cinta.. patah hati..

Sebuah proses mencari arti hidup...

Sampai detik ini...

Begitu cepat masa berlalu, umpama air tenang lalu meniti tirai-tirai dedaun yang sedang mekar menghias taman… semoga Allah merahmati diriku, panjangkan umurku, murahkan rezekiku, dan matikan aku dalam nikmat Islam dan Iman, Amiin…
Hari ini, tanggal 02, bulan 12, tahun 09.
Sebuah ucapan untuk….... diriku sendiri (hihi..)
dan juga semua orang yang memiliki tanggal dan bulan lahir sama...

Awan berarak ceria tiada titisan hujan,
Pohon melambai tanda sokongan,
Kususuri perjalanan bertemankan senyuman,
Di hari lahirmu sahabatku,
Dedaun berguguran,
Membuktikan kedewasaan,
Walau tanpa madah dan hadiah,
Namun cukup untukmu sekadar ucapan…
Usiamu ibarat mutiara,
Tiada berganti lagi,
Hiaskan iman bersulam taqwa,
Agar sempat menuju haruman syurgawi,
Selamat Hari Lahir,
Iringan doa kuhulur,
Bersyukur kepada-Nya,
Atas nikmat usia.

(Dendang sebuah nasyid, tapi lupa siapa yang poenya ni lagu...klw gak salah sih HIJJAZ..He...)


Saat ini mungkin hari-hari terbaik bagiku untuk melihat jalan ke depan. Jalan yang entah seperti apa telah Engkau lukiskan untukku. Aku tak punya kata-kata tentang apa yang terjadi pada hidupku kelak. Tapi aku punya tangan-tangan yang terus mengais rizkiMu dan aku punya mimpi yang akan terus aku wujudkan.

Mungkin masih ada jalan untukku terbentang terang. Dan aku harap masih ada orang-orang baik yang mau memberiku uluran semangat yang kelak akan ku gunakan demi bekalku nanti..

Semoga setiap bingkai kata dan binar mataku senantiasa menghadirkan harap pada ketenangan. Dan semoga tangkai-tangkai iman di pematang jiwaku, selalu hadir bersemi dan kelak menuaikan ketaqwaan. Dan semoga diri terbimbing untuk semakin berbakti pada orangtuaku tercinta dan mengharum menyebarkan wangi persaudaraan pada orang-orang yang kucintai. Padamu Allah senantiasa ku berharap

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar menumbuhkan rasa cinta kepada-Mu dalam dadaku, kecintaan terhadap orang yang mencintai-Mu, dan kecintaan terhadap amal yang mendekatkan aku kepada cinta-Mu. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Rasulullah SAW, keluarga, dan para sahabat serta umatnya yang tetap istiqomah hingga akhir nanti.

Ya Allah ya Tuhanku, puji dan syukur aku sampaikan kehadirat-Mu, atas segala nikmat dan rahmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Nikmat dan rahmat yang begitu banyak sehingga aku tidak bisa menghitung berapa jumlah dan harganya nikmat-Mu itu..
Ya Allah, jadikanlah umurku yang masih bersisa ini untuk bernilai disisiMu. Janganlah dibiarkan aku menyiakan umur ku ini..dan sudilah kiranya untuk meletakkan namaku ini dalam senarai penghuni syurgaMu...aminn.

“Ya Allah, jadikanlah kebaikan itu pada penghujung umurku. Ya Allah jadikanlah kesudahan amalku itu adalah ridho-Mu. Ya Allah jadikanlah saat yang terbaik bagiku adalah ketika aku menemui-Mu.”(HR. Thabrani)

“Hasibu anfusakum kobla antuhasabu” (Hisablah dirimu sebelum dirimu di hisab) {Umar bin Khatab}

Kotabumi, 2 Desember 2009 / 13 Dzulhijjah 1430 H

Mencoba memaknai arti dari ’HARI LAHIR’

Pertama, hari lahir berarti beban tanggung jawab yang semakin besar, tidak seperti anak-anak lagi yang selalu bergantung pada orang tua, yang remaja mulai memikirkan masa depan mereka, dan yang sudah dewasa mulai mempersiapkan diri pada kehidupan mandiri. (Aku masuk yg mana ya..he..). Yang jelas bertambahnya usia berarti beban tanggung jawab yang semakin besar, tidak boleh lagi bermanja-manja ria dengan segala aktivitas kesenangan tetapi sudah mulai belajar bertanggung jawab dengan semua amanah yang diberikan, baik itu amanah dari orang tua, maupun dari masyarakat.

Kedua, kematian yang semakin dekat. Usia kita yang bertambah bukan berarati kita telah bertambah usia hidup di dunia, tetapi justru semakin umur yang diberikan Alloh itu semakin berkurang. Tidak tahu kapan Dia akan memanggil hamba-Nya, yang perlu kita siapkan adalah kebermaknaan diri kita dalam kehidupan ini.

Ketiga, hari lahir adalah hari perjuangan penciptaan manusia. “…Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya…” (QS Al-Hajj (22): 5).
Hari kelahiran itu juga merupakan hari perjuangan seorang ibu yang dengan cintanya berjuang untuk kelahiran anaknya, kemudian sebuah perjuangan seorang ayah yang berdo’a untuk istri dan anaknya. Sebuah perjalanan proses penciptaan manusia. I love you...my Mom n My Dad... .Ya Allah berikan hamba kesempatan untuk senantiasa berbakti dan membahagiakan mereka…

Yang keempat, memahami tugas di bumi ini sebagai khalifah dan untuk beribadah kepada Alloh SWT. Semestinya semua perbuatan merupakan sebuah energi dan manifestasi kebaikan untuk semesta alam dan seisinya. Bukan pembawa keburukan yang merugikan. Wahai diri pahamilah kembali di ulang hari lahir itu manfaat apa saja yang telah kau berikan untuk semesta alam dan seisinya.

Robbi…
Betapa, sudah selayaknya kami menjawab kasih sayang~Mu dengan perbuatan terpuji..
Masa lalu adalah sejarah
Masa depan adalah misteri
dan hari ini adalah kanvas hadiah yang indah dari~Nya
* * *
Lukis kanvas hadiah itu dengan gambar dan warna terindah yang engkau punya dan semampu yang engkau bisa lakukan sambil bermohon petunjuk dari~Nya *

DALAM SISA WAKTU….

365 hari di usia ini akan segera berlalu dan berganti dengan 365 hari di usia yang baru. Waktu terus berlalu. Dan begitu banyak pula hal-hal yang telah terukir disepanjang hari-hari yang berlalu itu. Tidak semua hari-hari itu dilalui dengan senyum, tawa dan canda, melainkan juga terisi dengan berbagai peristiwa memilukan, mengharukan atau bahkan mengetuk nurani yang akhirnya membangunkan dan menyadarkan diri.
Teringat kisah seorang sholeh bernama Ibnu Simmah yang telah berusia 60 tahun. Ia begitu terkejut menghitung hari-hari yang telah ia lewati sepanjang hidupnya, yang ternyata telah ia lewati lebih dari 21.500 hari. Ia pun berteriak dan berkata, “Saya harus bertemu Allah dengan 21.000 dosa? Bagaimana jika saya melakukan 1000 dosa setiap hari?
Hari-hari yang akan dilalui kini adalah sarana perjuangan. Sarana untuk meletakkan segala sesuatu sesuai tempatnya serta jalan yang akan dilewati dengan iringan suka dan duka. Tak ayal akan didapati bahwa harapan terkadang tidak berkesesuaian dengan kenyataan dan ujian pasti akan menghadang.
Semoga setiap anugerah hari yang diberikan oleh-Nya, semakin membuat diri tersadar dan bersabar, bahwa diri ini adalah kecil dan senantiasa membutuhkan pertolongan dari-Nya. Semoga setiap waktu yang diberikan-Nya, semakin menumbuhkan kesadaran dan kekuatan untuk senantiasa memperbaiki diri dari hari ke hari...
Ya Allah,
Dalam sisa-sisa usia kami
Bantulah kami untuk menuju kepada-Mu
Dengan sebaik-baik jalan yang kami tempuh
Yang teriring bersama taubat dan kesungguhan
Dalam perbaikan dzikir, syukur dan segala amal…

Kotabumi, 1 Desember 2009 / 12 Dzulhijjah 1430 H
03;18 pm