Tulisan ini bukan untuk menjadi bahan keluhan ataupun mendeskriditkan salah satu pihak, hanya ingin mengajak kita untuk mengevaluasi bersama kerja2 kita. Betapa diluar sana, sangat membutuhkan sentuhan2 keprofesionalan kerja, butuh semangat2 dasyat yang mampu menggetarkan dan mengetuk jiwa.
Antara Kemalo dan Sanlat,, hanya untuk sekedar membandingkan dua pengalaman yang sempat aku rasakan beberapa hari ini. Kemalo dan Sanlat, dua kegiatan proyek dakwah yang kebetulan sedang saya dan teman2 garap dalam waktu yang hampir bersamaan. Namun sangat terasa suasana yang berbeda. Akupun tak tahu bagaimana membahasakannya, berbeda pada sebuah kata bernama ‘semangat’ mungkin.
Tapi tak ingin membahas semangat ‘ku’ tapi semangat ‘kita’ atau lebih tepatnya ‘kami’. Dua semangat yang terasa berbeda, lagi2 antara Kemalo dan Sanlat..
Semangat ‘kemalo’ yang luar biasa terasa sekali dari awal hingga kini, orang2 yang baru ‘terekam’ dalam memori kepala sebagai teman atau mungkin saudara. Bahkan nama2nya pun belum semua kuhapal, tapi tak begitu kenyataannya.........Semangat mereka mampu membuatku tersadar bahwa gerak ini tak perlu saling tahu siapakah ‘kamu’ dan ‘saya’, kita hanya butuh bergerak, yang paling penting adalah kesamaan misi kita dalam bergerak. Dengan ‘semangat’ itu betapa kurasakan karunia Allah curahkan kepada kami berupa kemudahan dana, gerak dan fikiran. Subhanallah...
“Dari Indonesia untuk Kemalo” sebuah kata yang spontan keluar dari lisan ini melihat betapa antusiasnya teman2 kami yang bersedia menjadi donatur untuk acara ini. Beberapa donatur dari luar daerah dengan mudahnya mengucurkan dana. Aceh, Medan, Batam, Jogya, Bogor, bahkan Kalimantan, belum lagi yang berasal dari Bandar Lampung, Kotabumi dan Kemalo sendiri. Subhanallah Allah lah yang menggerakkan hati-hati ini..................... Menembus ruang dan jarak.
Orang2 Kemalo yang baru memulai bergerak, dengan semangat yang tak bisa ditebak..Semua tugas dapat diselesaikan dengan baik tanpa kita harus lelah dan berpayah-payah ‘memerintah’. Semua dilakukan dengan suka ria, tanpa ada yang terpaksa... lagi2 oleh orang2 yang baru mulai bergerak, yang mungkin tak pernah mendengar atau mengenal sebuah kata yang bernama ‘amal jama’i”, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua dengan sangat sederhana...ya sesederhana semangat dan keterbatasan yang mereka miliki... Kemalo yang mampu mengukir senyum syukur di bibir ini...
Lalu bagaimana dengan Sanlat??, jujur diawal mampu membuatku tersentak.....Proyek yang ditangani oleh orang2 yang berpengalaman, yang tak perlu ditanya kembali apa itu makna “Amal Jam’i”. Oleh orang2 yang tak diragukan lagi gerakannya. Namun sedikit berbeda kenyataannya, aah aku bahkan tak mampu menemukan kata untuk membahasakannya, semua membuatku terdiam tanpa bisa berbuat apa2. Dengan persiapan seadanya, semangat seadanya, SDM seadanya menangani proyek besar se-Lampung Utara??? Panitia yang kadang muncul kadang hilang, pembagian tugas yang kurang jelas....Silahkan dibayangkan, karena ku tak mampu mendeskripsikannya......... Yang kurasa hanya lelah. Lagi-lagi berkat karunia dan kasih sayang Allah kegiatan ini bisa berlangsung juga...
Antara Kemalo dan Sanlat....hanya ingin memetik hikmah dan menarik sebuah benang merah berupa sebuah kata yaitu ‘TOTALITAS’. Kesiapan yang TOTALITAS, semangat yang TOTALITAS, kerja yang TOTALITAS, dan niat yang TOTALITAS... Dengan itu semua, semoga Allah mudahkan ‘gerakan’ kita....
“Ya Allah ampuni kami yang terkadang tak setia kepadamu dalam niat, fikir dan gerak. Ampuni kami karena ketidak’totalitas’an kami dalam berbuat. . Ampuni kami terkadang timbul rasa kecewa terhadap saudara2 kami...Demi Allah semua karena kami ingin melakukan proyekmu ini dengan baik, menjaga nama baik dakwah ini, dengan keprofesionalan kerja yang kami miliki..................”
Kotabumi, 30 Agustus 2010
Pukul. 17.30 WIB
Senin, 30 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga Bermanfaat...