Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya.
Kau merasakannya...
Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun.
Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas
Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan
Begitulah cinta...
Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda
Tak terlihat...Hanya terasa...
Tapi dasyat...
Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa mencegahnya...
Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai,
Menjamah seluruh permukaan bumi,
menyeret semua benda angkuh yang bertahan dihadapannya.
Dalam sekejap ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya.
Setelah itu ia kembali tenang,
Seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang.
Demikianlah cinta....
Ia ditakdirkan jadi makna paling santun yang menyimpan kekuasaan besar
Seperti api menyala-nyala. Kau tak kuat melawannya...
Kau hanya bisa menari disekitarnya saat ia mengunggun
Atau berteduh saat matahari membakar kulit bumi
Atau meraung saat lidahnya melahap rumah-rumah, kota-kota, hutan-hutan
Dan seketika semua jadi abu
Semua jadi tiada
Seperti itulah Cinta...
-Anis Matta-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga Bermanfaat...