Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kamis, 04 Maret 2010

RAHASIA SUKSES BISNIS KHADIJAH

Siapa yang kenal dengan Khadijah seorang wanita mulia yang pernah hidup di dunia. ”Nama Khadijah memang tidak dapat dilupakan dalam sejarah karena perjalanan hidupnya yang selalu dihiasi bunga-bunga keberuntungan dan kemuliaan, tidak dapat dipisahkan dari perjalanan hidup Muhammad. Tidak pernah disebut kisah tentang wahyu, tentang diutusnya Muhammad sebagai utusan Allah, melainkan nama Khadijah tertera dalam kisah itu”. (Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki).


Tentang kualitas iman Khadijah, Rasulullah SAW bersabda : “Allah tidak pernah memberiku pengganti yang lebih baik dari Khadijah. Ia telah beriman padaku ketika orang lain kufur. Ia mempercayaiku ketika orang lain mendustaiku. Ia memberikan hartanya padaku ketika tidak ada orang lain yang membantuku. Dan Allah juga menganugerahkan aku anak-anak melalui rahimnya, sementara istri-istriku yang lain tidak memberiku anak (HR. Bukhari, Ahmad, dan Thabrani)

1. Keimanan yang kokoh dan spiritual yang tinggi
Orang yang beriman kepada Allah adalah orang yang kuat. Kuat batin dan jiwanya, sehingga ia tidak pernah gentar menghadapi hidup. Kekuatan orang yang beriman diperoleh karena harapan kepada Allah. Ia tidak akan mudah berputus asa karena ia yakin bahwa Allah selalu menyertainya. Sekarang apakah ada hubungan antara iman yang kokoh dengan kesuksesan bisnis? Tentu saja ada. Bukankah iman akan membuahkan kekuatan batin dan jiwa, membuahkan sikap tidak pernah gentar menjalani hidup, membuahkan rasa aman, dan tidak mudah putus asa, membuahkan rasa harapan, dan membuahkan rasa percaya diri (self confidence), membuahkan sikap toleran bersahabat dan damai?. Bukankah semua sikap dari buah hasil keimanan ini sangat diperlukan seorang pebisnis dalam menjalankan usaha bisnisnya?. Bukankah seorang pebisnis butuh rasa percaya diri, rasa aman, rasa harapan, dan kekuatan batin dalam mengelola dan menjalankan bisnisnya?.

Khadijah pada masa jahiliyah ia sudah dijuluki ath-thahirah ”perempuan suci”, karena ia memiliki kehormatan, kedudukan tinggi, keimanan yang sejati, jiwa besar, dan perilaku yang suci. Ia adalah perempuan yang dekat dengan sumber-sumber keimanan. Sebelum memeluk Islam, ia adalah penganut agama yang hanif yang berpegang pada agama tauhid. Ia sama sekali tidak terkotori dengan lumpur dan noda-doda paganisme jahiliyyah. Setelah Khadijah dipilih oleh Allah menjadi pendamping hidup Nabi, ia menjadi perempuan pertama yang merangkul Islam, percaya dan beriman kepada Rasulullah SAW.

Demikianlah tingkat kualitas keimanan Khadijah, baik dimasa sebelum maupun setelah datangnya Islam. Dengan keimanannya yang kokoh itu, iapun mempunyai sikap batin yang kuat, sikap tidak mudah putus asa, sikap memiliki rasa harapan, sikap percaya diri, sikap toleran dan bersahabat, yang semuanya berperan dalam menghantarkan kesuksesan bisnisnya.

Kemudioan apa korelasi antara spiritualitas Khadijah yang tinggi dengan kesuksesan bisnisnya?. Mari kita memotret nilai-nilai spiritual yang tertanam dalam diri Khadijah. Dalam bukunya, ’Meneladani Perkawinan Rasulullah dengan Khadijah Al Kubra’, Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki mengatakan bahwa dalam diri perempuan suci ini terpadu antara kemulian dunia dan keagungan akhirat. Ia mendapatkan keagungan mulia dari keindahan perilakunya. Ia hidup asketis di dunia. Ia hidup sederhana, tidak bermewah-mewahan, dan tidak terlalu erat menggenggam dunia. Ia juga dikenal sebagai sosok perempuan yang jujur, terpercaya dan amanah. Terbukti ia hanya merekrut karyawan dan menjalin mitra bisnis dengan orang-orang yang memiliki sifat-sifat seperti itu.
Nilai spriritual lainnya yang tertanam dalam diri perempuan mulia ini adalah sikap teguh memegang janji dan teguh memegang pendirian bila ia yakin bahwa pendirian itu baik dan benar. Ia juga sosok yang bersikap rendah hati. Ia tidak angkuh dan menyombongkan kekayaan dan kebangsawanannya. Ia biasa duduk bersimpuh dan bersenda gurau bersama budak-budak dan pelayan2nya.

Itulah beberapa nilai spiritual yang tertanam kokoh dalam diri perempuan terbaik penghuni syurga ini. Apabila kita korelasikan dengan bisnis, apakah nilai2 ini turut mendongkrak kesuksesan?. Dalam dunia bisnis, nilai-nilai semacam inidinamakan dengan modal nonmateri. Modal ini tidak kalah penting jika dibandingkan dengan modal dalam bentuk materi. Bahkan pengaruh modal nonmateri lebih besar dan lebih menentukan.

2. Mentalitas Wirausaha
Salah satu rahasia di balik kesuksesan bisnis Khadijah adalah karena ia seorang pengusaha yang memiliki mentalitas wirausaha atau enterpreneur. Apa buktinya?, tercatat bahwa ia lebih suka memperkerjakan orang lain yang punya sikap jujur dan amanah dalam menjalankan usaha bisnisnya. Ini artinya ia menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain dan pandai mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain, dan ini termasuk salah satu ciri seorang enterpreneur. Ia juga pernah menginvestasikan modal usaha perdagangan yang dikelola oleh ayahnya. Menanamkan investasi dalam sebuah usaha bisnis seperti yang dilakukan Khadijah adalah tipe seorang enterpreneur. Disamping itu ia juga pandai dalam bidang lobi dan menjalin network. Terbukti, ia berhasil melobi agar Muhammad mau menjadi mitra bisnisnya, dengan catatan modal dari dirinya dan memakai sistem bagi hasil.

Semua bukti diatas menandakan bahwa Khadijah adalah seorang pengusaha yang memiliki mentalitas wirausaha. Ia mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain, pandai mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain, suka menginvestasikan modalnya dalam bidang usaha yang produktif, dan pandai melobi dan menjalin mitra bisnis. Bukankah semua ini adalah ciri-ciri dari seorang enterpreneur?.

Motivasi seorang wirausahawan muslim bersifat horizontal dan vertikal. Secara horizontal terlihat pada dorongannya untuk mengembangkan potensi dirinya dan keinginannya untuk selalu memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi orang lain. Sementara secara vertikal dimaksudkan untuk mengabdikan diri kepada Allah. Motivasi ini berfungsi sebagai pendorong, penentu arah, dan penetapan skala prioritas.

3. Punya modal dan pandai mengelolanya.
Khadijah adalah putri seorang pedagang sukses yang kaya raya. Ayahnya adalah seorang pedagang yang namanya diperhitungkan dikalangan elit Quraisy. Oleh karena itu ia tidak kesulitan mendapatkan modal usaha bisnisnya. Di samping itu, ia juga mendapatkan modal berupa harta melimpah yang diwariskan oleh mendiang suami-suamninya. Itulah dua sumber modal usaha bisnis Khadijah.

Modal besar yang didapat Khadijah ini tidak ia b iarkan tertimbun begitu saja atau ia habiskan untuk sesuatu yang tidak bisa kembali (konsumtif). Karena ia mempunyai mental wirausaha, maka modal tersebut ia investasikan dalam bentuk usaha perdagangan. Sedikitnya ada dua sistem yang digunakan Khadijah dalam mengembangkan modalnya.

Pertama, dengan sistem upah. Artinya, ia membelanjakan modalnya untuk membeli barang2 dagangan, lalu ia merekrut beberapa orang karyawan untuk menjual dan memasarkannya keluar kota Mekah.
Kedua, dengan sistem bagi hasil. Artinya Khadijah merekrut seorang untuk menjadi mitra kerjanya dengan modal dari dirinya atau ia menginvestasikan modalnya dalam usaha dagang orang lain. Sistem ini pernah ia terapkan ketika ia menginvestasikan modalnya dalam usaha dagang ayahnya dan ketika ia merekrut Muhammad untuk mengurusi dan menangani ekspedisi dagangnya ke luar kota Mekah.

Di samping modal dalam bentuk materi ini, Khadijah juga punya modal dalam bentuk nonmateri. Modal nonmateri ini lebih dasyat dan lebih luar biasa pengaruhnya dalam menentukan kesuksesan bisnisnya. Apa modal nonmateri yang dimiliki Khadijah?. Ia punya modal mental wirausaha. Modal lain adalah kemampuannya menjalin mitra bisnis atau jaringan (network). Disamping itu ia memiliki modal kejuuran, dapat dipercaya, keberanian, keimanan, spiritual, kecerdasan, amanah, pandai membaca peluang dsb.

Kita tahu dalam dunia bisnis, modal tidak harus dalam bentuk uang tunai. Modal bisa digali dari pihak mana saja. Bahkan otak Anda yang kreatif adalah modal. Jaringan persahabatan adalah modal. Bodoh adalah modal untuk bisa pandai, miskin adalah modal untuk menjadi kaya, tak punya modal adalah modal untuk mendapatan modal. Kecil adalah modal untuk menjadi besar, kalah adalah modal untuk menjadi menang, dan gagal adalah modal untuk menjadi sukses.

Dahulu, Khadijah memang punya modal materi yang tidak kecil. Tapi, ia juga punya modal dalam bentuk nonmateri. Kedua hal inilah yang menjadi salah satu kunci rahasia dibalik kesuksesan bisnisnya. Modal yang pertama penting, tapi modal yang kedua jauh lebih penting. Modal yang pertama dapat ia gunakan untuk memulai usahanya, sedangkan modal yang kedua ia gunakan untuk mengelola dan mengembangkan yang pertama.

4. Punya kemampuan merekrut karyawan dan menjalin mitra bisnis.


Dahulu Khadijah telah menetapkan kriteria penilaian dalam merekrut karyawan, dan menjalin mitra kerja. Khadijah sangat selektif dalam merekrut karyawan dan menjalin mitra kerja. Ia hanya mau menjalin kerjasama dengan orang yang punya kriteria jujur, bertanggungjawab, dapat dipercaya dan amanah. Di samping pandai merekrut karyawan (atau mita kerja), Khadijah juga pandai mendelegasikan pekerjaan kepada mereka. Ia dapat memposisikan dirinya sebagai pemimpin usaha yang memberikan kepercayaan besar kepada mereka. Ia pun mampu memotivasi mereka untuk bekerja dengan baik. Ia tidak pernah menunda-nunda pembayaran upah yang telah disepakati di awal kontrak. Ia juga tidak pelit memberikan pujian kepada mereka yang bekerja dengan baik dan berprestasi.

Dalam perjalanan lintas daerah yang pernah dilakukan Khadijah, kepercayaan terhadap karyawan atau mitra kerja mutlak diperlukan. Sebab, si pemilik modal/usaha bisanya tidak ikut bersama karyawan dalam sebuah perjalanan dagang ke daerah lain. Keberhasilan usahanya benar-benar sangat tergantung kepada karyawannya

5. Suka Berderma
Terdapat banyak catatan para sejarawan yang menerangkan bahwa Khadijah adalah sosok perempuan yang terkenal hartawan dan dermawan. Ia senang mengasuh para janda dan anak-anak yatim, menjamu para tamu, melimpahi rumah2 sanak saudaranya dengan kebajikan serta santunan dan mengasuh anak-anak –selain anak kandungnya—dengan penuh kasih sayang.

Mengapa bisnis beliau malah berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan besar, serta harta mereka selalu bertambah sebanyak yang mereka dermakan?. Jawabannya, karena derma (atau sedekah, infaq, zakat) itulah yang akan menumbuhkembangkan harta, yang mencegahnya dari kelenyapan, yang melestarikannya, dan yang mendatangkan berkah. Rasulullah sendiri pernah bersabda : ”Tidak akan berkurang harta orang yang berderma”

6. Berani mengambil keputusan dan pandai membaca peluang
Banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa Khadijah adalah sosok pengusaha yang terkenal berani mengambil keputusan dan pandai membaca peluang. Bukti yang paling konkrit adalah ketika ia memilih Muhammad untuk mengawasi dan menangani urusan2 perdaganggannya ke Syam. Padahal keputusan ini sangat beresiko karena Khadijah sendiri belum mendengar kalau Muhammad memiliki pengalaman berdagang, khusunya keluar kota Mekah.

Keputusan Khadijah memilih Muhammad untuk mengawasi dan menangani urusan2 perdagangannya ke negeri Syam terbukti membuahkan hasil yang luar biasa. Urusan bisnisnya disana berjalan lancar,. Barng-barang dagangannya habis terjual. Laba yang luar biasa didapat.

Dahulu, Khadijah selain berani mengambil keputusan, ia juga pandai membaca peluang. Karenanya, ia berhasil membangun dan mengelola sebuah usaha bisnis perdagangan. Ia berhasil menciptakan sebuah peluang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Ia kreatif dan berani tampil beda di tengah2 kalangan perempuan Quraisy.

Ia juga memanfaatkan peluang kondusifnya iklim Mekah yang cocok untuk usaha perdagangan. Karenanya, peluang ini ia manfaatkan dengan membeli barang2 dagangan dari luar daerah dan selanjutnya dipasarkan di pasar2 Mekah. Sebaliknya, ia membeli barang2 di pasar2 Mekah, kemudian memasarkan ke luar daerah.

7. Pandai membaca Pasar dan Target Pasar
Sehebat apapun Khadijah, seberani apapun ia mengambil keputusan, dan sepandai apapun ia membaca peluang, tapi kalau pasar tidak mendukung, bisa dipastikan bisnisnya tidak akan jalan dan sukses. Pasar dimasa Khadijah sangat kondusif dan bersahabat. Mekah tempo dahulu punya letak yang sanga strategis dari sudut lintas perdagangan dan sudut geografis. Selain itu di Mekah juga terdapat ”Rumah Suci atau Ka’bah”. Pada musim haji kabilah2 Arab dari segala penjuru banyak yang berkunjung ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji.

Peluang besar ini tidak disia-siakan oleh Khadijah. Berkat insting bisnisnya yang tajam, keberaniannya mengambil sebuah keputusan dan kepandaiannya membaca peluang, ia pun menginvestasikan modalnya itu dalam perdagangan.

8. Stabilitas Keamanan Kota Mekah dan letaknya yang strategis untuk iklim usaha
Di dalam kota Mekah terdapat rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, Ka’bah. Keberadaan ka’bah inilah yang menjadi faktor utama yang menjamin stabilitas keamanan kota ini. Inilah salah satu faktor eksternal dibalik kesuksesan bisnis yang dilakukan Khadijah. Bila tidak ada jaminan stabilitas keamanan kota ini dan sekitarnya kala itu, bisa dipastikan usaha perdagangannya sulit untuk maju dan berkembang.





Taken from : Rahasia Sukses Bisnis Khadijah sang isteri nabi
Penulis : Khoirul Amru Harahap, Lc, M.H.I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga Bermanfaat...